ISG 2013: Indonesia Harus Puas Mendapat Perak Setelah Diterkam Singa Atlas
PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM – Kesebelasan Maroko yang berjuluk Singa Atlas menaklukkan tim nasional Indonesia pada pertandingan final cabang olahraga sepakbola di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Minggu (29/9) malam.
Indonesia sesungguhnya sempat unggul 1-0 lewat penyerang Alfin Tuasalamony pada menit ke-9. Formasi yang diturunkan pelatih Indonesia, Rahmad Darmawan yakni 4-1-4-1 sesungguhnya cukup efektif mengingat untuk mengimbangi kuatnya lini tengah Maroko.
Gol dari titik penalti yang dicetak Alfin Tuasalamony pada menit ke-9 berawal dari pelanggaran penjaga gawang Maroko, Badreddin terhadap Bayu Gatra di kotak penalti. Wasit Abu Bakar Said menunjuk titik putih dan memberikan kartu kuning kepada B. Badreddin.
Setelah gol tersebut, Indonesia malah tidak berkutik, Maroko menguasai jalannya pertandingan. Sementara, Indonesia hanya mengandalkan serangan balik. Serangan balik disusun oleh para pemain dengan mengandalkan kecepatan Bayu Gatra dan Andik Vermansah yang bergerak dari kedua sisi sayap.
Kesempatan emas bagi Maroko datang pada menit ke-54, bola tendangan Benabi Hassan membentur tiang dan hanya menghasilkan tendangan gawang bagi Indonesia.
El Hassouni yang baru masuk pada babak kedua menjawab kepercayaan pelatih. Dia mencetak gol pada menit ke-72. Singa Atlas menggandakan kedudukan pada menit ke-82, lewat penyerang El Karti Walid
Pertahanan Indonesia yang dikawal Andri Ibo dan David Lali seringkali keteteran dengan kegesitan penyerang-penyerang Maroko hingga akhir pertandingan skor 1-2 tetap bagi Maroko, dan Maroko berhak atas medali emas pada cabang sepakbola Islamic Solidarity Games 2013, sementara Garuda harus puas atas raihan medali perak. (kemenpora.go.id/goal.com)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...