ISIL Dirikan Kekhalifahan di Suriah dan Irak
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Jihadis yang berperang di Suriah dan Irak pada Minggu (29/6) mengumumkan pendirian sebuah “kekhalifahan”, merujuk pada sistem kekuasaaan yang berakhir hampir 100 tahun lalu dengan kejatuhan Utsmaniyah.
Dalam sebuah rekaman audio yang didistribusikan secara online, Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) menyatakan mendirikan sebuah Negara Islam dengan pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi sebagai “khalifah” dan “pemimpin umat Muslim di mana pun.”
“(Dewan) Syura Negara Islam bertemu dan mendiskusikan masalah (kekhalifahan) ini... Negara Islam memutuskan untuk mendirikan kekhalifahan dan menunjuk seorang khalifah untuk negara Muslim,” kata juru bicara ISIL Abu Mohammad al-Adnani.
“Ulama jihadis Baghdadi ditunjuk sebagai khalifah Muslim dengan gelar "Khalifah Ibrahim,” kata Adnani.
Baghdadi “menerima baiat ini, dan oleh karena itu menjadi pemimpin untuk umat Muslim di mana pun.”
“Kata ‘Irak’ dan ‘Levant’ dihapuskan dari nama Negara Islam dalam surat dan dokumen resmi,” kata Adnani, menggambarkan kekhalifahan sebagai “impian di dalam semua hati umat Muslim” dan “harapan bagi semua jihadis.”
Sejak Nabi Muhammad SAW wafat, seorang khalifah ditunjuk sebagai “pangeran” atau emir bagi “umat.” (AFP/bbc.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...