ISIS Akui Bertanggung Jawab Teror Bom di Sarinah
SATUHARAPAN.COM – Kelompok militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror bom di Kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) siang.
Pernyataan itu disampaikan media propaganda ISIS, Aamaq, melalui saluran Telegram-nya, seperti dikutip Reuters, hari Kamis (14/1).
"Pejuang ISIS menjalankan serangan bersenjata pagi ini menyasar warga asing dan pasukan keamanan yang melindungi mereka di ibu kota Indonesia," tulis Aamaq.
Hal itu semakin menguatkan pernyataan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, yang mengatakan para pelaku teror bom di Kawasan Sarinah, hari Kamis (14/1), berkaitan dengan ISIS.
"Jaringan pelaku berkaitan dengan ISIS," katanya saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) sore.
Tito menjelaskan, ISIS telah mengubah strategi, bila dulu hanya beraksi di Irak dan Suriah, pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, kemudian memerintahkan pengikutnya beroperasi di luar. Kemudian, dibentuk cabang-cabang ISIS di seluruh dunia. Khusus di Asia Tenggara, jaringan ISIS berada di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand.
Mantan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror itu mengatakan, tokoh yang terkait dengan ISIS di Indonesia seperti Muhammad Bahrun Naim.
Pendiri Jaringan Islam Liberal, Ull Abshar Abdalla, juga menyebutkan ISIS adalah aktor yang melakukan aksi teror bom di Kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) siang.
Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari pola permainan saat peristiwa terjadi. "Bila melihat polanya, saya yakin ini karya ISIS, bukan Jamaah Islamiyah ataupun Alqaeda. Mereka melakukan serangan di depan umum, menyerang masyarakat umum, dan lokasinya sama dengan yang mereka pilih di Kenya, yaitu di mall," ucap Ulil saat ditemui satuharapan.com, di Kantor Maarif Institute, Jalan Tebet Barat Dalam II, Jakarta Selatan, hari Kamis (14/1).
Terkait tidak adanya tanda-tanda yang ditemukan saat kejadian seperti dalam aksi terorisme di Kota Paris, Prancis, bulan November 2015 lalu, menurutnya, ISIS memainkan variasi serangan pada serangannya di berbagai negara.
Namun intinya, kata Ulil, lewat aksi terorisme di Kawasan Sarinah, hari Kamis (14/1), ISIS ingin mendeklarasikan keberadaannya di Tanah Air.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...