ISIS Ancam Hancurkan Tembok Kuno Kota Niniwe di Irak
MOSUL, SATUHARAPAN.COM – Tembok kota Niniwe, di dekat kota Mosul, peninggalan arkheologi yang berusia hampir 3.000 tahun akan dihancurkan oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).
Kelompok itu mengatakan bahwa mereka akan menghancurkan tembok kuno itu jika militer Irak menyerang mereka.
Sejak kehadiran ISIS di wilayah itu, warga Yazidi danKristen sangat menderita. NIIS mengancam untuk menghancurkan tembok Niniwe, yang merupakan peninggalan kota tua, ibu kota kerajaan Asyur kuno. Hal itu akan menjadi tindakan terbaru dari vandalisme budaya yang dilakukan kelompok ini.
Masyarakat yang tinggal di wilayah Bab Nergal, Mosul, yang dekat dengan situs bersejarah Niniwe itu, mengatakan bahwa para militan NIIS mengatakan bahwa mereka akan menghancurkan tembok jika tentara Irak menyerang mereka, kata laporan yag dimuat situs berita ankawa.com di Mosul.
Niniwe pernah menjadi kota terbesar di dunia, dengan populasi sebanyak 150.000 orang pada tahun 700 sebelum Masehi. Meskipun sekarang sebagai puing-puing, namun masih dikelilingi oleh tembok bentang batu bata yang sebagian besar utuh sepanjang 7,5 mil.
Ancaman NIIS untuk menghancurkan apa yang tersisa dari situs bersejarah, juga dilaporkan oleh Assyrian International News Agency (Ainsa), dan muncul di tengah kampanye vandalisme budaya oleh kelompok itu.
Konflik sektarian yang sedang berlangsung antara Muslim Sunni dan Muslim Syiah di Irak, juga menargetkan sejumlah kuil Syiah di daerah yang dikontrol NIIS yang Sunni.
Selama sebulan terakhir NIIS merusak ratusan peninggalan sejarah Asiria dari museum budaya Mosul serta menghancurkan monumen Asyur di kota itu, yang diklaim 'mendistorsi Islam', kata laporan Ainsa.
Warga Assyria percaya sebagai orang asli Irak, dengan sejarah yang didokumentasikan hingga pada masa 4750 Sebelum Masehi. Mereka sekarang merupakan 95 persen dari populasi Kristen di negara itu.
Namun hampir 200.000 orang dipaksa meninggalkan rumah mereka di sekitar Niniwe pada musim panas lalu oleh NIIS yang menyerang dan menguasai wilayah itu. Kebanyakan mereka sekarang hidup sebagai pengungsi di daerah Kurdi Irak.
Sebelumnya NIIS atau ISIS telah menghancurkan makam Nabi Yunus di Mosul.
Menteri Pertahanan Irak, Khaled al-Obeidi, mengingat pentingnya kota Mosul, dia kemarin bersumpah bahwa militer Irak akan segera merebut kembali tanah mereka di bagian utara, Provinsi Salahuddin dan Niniwe.
"Kami akan membebaskan dengan upaya keras angkatan bersenjata kita, relawan dan dengan bantuan sekutu kami," katanya.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...