Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 05:05 WIB | Sabtu, 19 November 2016

ISIS Diduga Produksi Gas Mustard

Seorang pria memberi aba-aba di dekat sebuah rumah sakit yang rusak setelah serangan udara di kota yang dikuasai pemberontak Atareb, di pedesaan barat Aleppo, Suriah pada 15 November, 2016. (Foto: dok/Ist)

SATUHARAPAN.COM -Militan kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) kemungkinan telah diproduksi gas belerang mustard yang digunakan dalam serangan di Suriah dan Irak, kata Kepala  lembaga pengawas global  senjata kimia kepada AFP, hari Jumat (18/11).

Sampel dianalisis oleh para ahli di Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia  (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons / OPCW) menunjukkan bahwa zat tersebut  mungkin telah diproduksi oleh ISIS sendiri,"  kata Direktur Umum lembaga itu, Ahmet Uzumcu.

Dia  mengatakan bahwa senjata itu "berkualitas rendah, tapi masih berbahaya" dan uoaya pembangunannya itu "sangat mengkhawatirkan".

Rumah Sakit Diserang

Sementara itu, pemboman intensif memukul lingkungan timur Suriah yang dikuasai pemberontak di kota Aleppo pada hari Jumat. Warga dan tim penyelamat mengatakan serangan menghantam  perumahan dan rumah sakit. Pihak rumah sakit panik dan berusaha memindahkan pasien.

Sebelumnya, serangan udara menimpa  sebuah desa di Provinsi Aleppo dan menewaskan tujuh orang satu keluarga, termasuk empat anak, kata aktivis oposisi.

Serangan selama empat hari itu dilakukan oleh pesawat tempur pemerintah Suriah di distrik Aleppo timur yang dikuasai pemberontak,  dan di sama masih tinggal 275.000 orang.  Sejauh ini, lebih dari 100 orang tewas di seluruh Suriah utara sejak Selasa, menurut laporan AP.

Seorang dokter yang menyebutkan diri sebagai Dr. Hatem, kepala pada satu-satunya rumah sakit anak yang tersisa di bagian yang dikuasai pemberontak di Aleppo, mengatakan bahwa fasilitas di lingkungan Al-Shaar menjadi  target serangan pada hari Jumat.

Rumah sakit juga diserang selama gelombang serangan udara, dan terjadi pada kompleks empat rumah sakit pada hari Rabu.

"Sekarang sedang dibom ... Saya minta maaf ... aku harus pergi untuk memindahkan anak-anak" ke daerah yang aman,’’ kata dia dalam pesan teks. Dia hanya menggunakan nama depannya demi keselamatan keluarganya.

Rumah sakit lain di Aleppo juga dibom pada Kamis, katanya. Pintu masuk dibakar tapi tidak ada yang terluka.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa puluhan serangan udara, artileri dan bom menghantam 18 lingkungan yang berbeda di Aleppo timur.

Observatory yang berbasis di Inggris itu mengatakan bahwa pemboman pemerintah telah menargetkan rumah sakit  dan daerah perumahan, termasuk satu-satunya dengan rumah sakit anak.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home