ISIS Hancurkan Kota Kuno, Nimrud di Irak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Militan ISIS menghancurkan dengan traktor situs kuno kota Nimrud di Provinsi Niniwe, Irak, hari Kamis (5/3) kata pemerintah setempat terkait serangan terbaru kelompok ini terhadap warisan sejarah di negara itu.
Dalam sebuah gambar yang diambil dari video dan dipublikasikan oleh kantor berita AFP, menunujukkan bahwa pada Februari 2015 militan itu juga menghancurkan patung Lamassu, sebuah patung yang menggambarkan dewa Asyur, dengan palu besar.
ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah "menyerang kota bersejarah, Nimrud, dan meratakannya dengan kendaraan berat," kata kementerian pariwisata dan barang antik pada halaman resmi Facebook-nya.
Seorang pejabat kementerian itu mengkonfirmasi berita tersebut, dan mengatakan kehancuran dimulai pada tengah hari Kamis dan sejumlah truk kemungkinan digunakan untuk mengangkut artefak juga terlihat di lokasi.
"Sampai saat ini, kita tidak tahu sampai sejauh mana kehancuran itu," kata pejabat itu tanpa menyebut nama.
Nimrud, yang dibangun pada abad ke-13 Sebelum Masehi, terletak sekitar 30 kilometer dari Tigris atau tenggara kota Mosul, kota kedua terbesar Irak, dan kota itu sekarang dalam cengkeraman ISIS.
Kehancuran di situs peninggalan Nimrud, salah satu “permata” dari era Asyur, terjadi sepekan setelah kelompok jihad itu merilis sebuah video yang menunjukkan militan bersenjata dengan palu godam dan “jackhammers” menghancurkan artefak kuno yang tak ternilai di museum Mosul.
Serangan itu memicu kekhawatiran yang meluas dan peringatan bagi arkeolog dan ahli warisan yang sama seriusnya dengan kasus tahun 2001 dengan penghancuran Bamiyan Buddha di Afghanistan oleh kelompok Taliban.
Dalam interpretasinya jihadis Islam menilai patung, berhala dan kuil adalah penyimpangan dari kemurnian iman Islam awal dan menolak sejumlah objek ibadah lainnya, selain Allah.
Kelompok ini menyerang pada Juni tahun lalu dan menyerbu Provinsi Nineveh, di mana terdapat kota Mosul dan situs Nimrud berada. Mereka menguasai sebagian besar wilayah utama kelompok Islam Sunni di Irak.
Pasukan keamanan Irak dan pejuang sekutu tengah berjuang untuk mendapatkan kembali tanah mereka dari kelompok dari jihad dengan dukungan dari kekuatan internasional serta tetangganya, Iran.
Tapi operasi besar yang mendorong ISIS keluar dari Niniwe membuat mereka juga menghancurkan situs bersejarah di wilayah itu, di mana kelompok militan ini dikenal tidak menghargai peninggalan masa lalu Irak. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...