ISIS Larang Akses Internet Pribadi di Raqa Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Ekstremis ISIS melarang akses internet pribadi di benteng mereka di Raqa, Suriah, membuat warga dan bahkan pejuangnya sendiri terpaksa menggunakan fasilitas warung internet (warnet) tempat mereka bisa diawasi, menurut keterangan aktivis.
Observatorium Suriah untuk HAM dan kelompok aktivis Raqa is Being Slaughtered Silently sama-sama melaporkan larangan baru untuk akses internet tersebut.
Mereka mengunggah sebuah gambar pamflet yang dibagikan di kota berisi peringatan terhadap penyedia internet bahwa mereka diberi waktu empat hari untuk memutus sambungan wifi pribadi.
“Berikut ini adalah kewajiban bagi semua provider internet: memutus sambungan wifi yang didistribusikan di luar warnet dan sambungan pribadi, termasuk untuk tentara ISIS.”
Dokumen itu menyebutkan provider diberi waktu empat hari mulai Minggu (19/7) untuk memenuhi perintah tersebut.
Aktivis mengatakan larangan itu ditujukan untuk memastikan “akses internet hanya bisa diperoleh melalui warnet saja guna memonitor akses.”
Larangan tersebut tidak hanya akan berpengaruh terhadap kelompok aktivis seperti Raqa is Being Slaughtered Silently, yang mendokumentasikan pelanggaran ISIS di Raqa, namun juga anggota ISIS yang berpotensi menjadi pembelot, kata Observatorium. (AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...