ISIS Serang Konvoi Tentara Pakistan, Lima Tewas
QUETTA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap konvoi pasukan keamanan di Pakistan barat daya pada hari Selasa (8/3) pagi yang menewaskan sedikitnya lima tentara, menurut sebuah kelompok pemantau.
Polisi Pakistan mengatakan ledakan di Provinsi Baluchistan itu disebabkan oleh bom pinggir jalan tetapi pihak yang mengaku bertanggung jawab mengutip seorang pembom bunuh diri ISIS yang melakukan serangan itu, menurut SITE Intelligence Group yang berbasis di AS, yang memantau pesan-pesan militan.
Laporan yang saling bertentangan tidak dapat segera dijelaskan. Itu adalah serangan kedua dalam waktu kurang dari sepekan yang diklaim oleh afiliasi regional ISIS yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISIS-K). Kelompok militan itu bermarkas di negara tetangga Afghanistan.
Pekan lalu, seorang pembom bunuh diri ISIS menargetkan sebuah masjid Syiah selama salat Jumat di kota barat laut Peshawar, menewaskan 63 jemaah dan melukai hampir 200 orang.
Dalam serangan hari Selasa di distrik Sibi, polisi juga mengatakan bahwa 28 orang, sebagian besar petugas polisi, terluka. Wazir Murree, seorang pejabat polisi setempat, mengatakan tim penyelamat mengangkut korban tewas dan terluka ke rumah sakit, di mana keadaan darurat diumumkan. Dia mengatakan beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Media lokal mengatakan pemboman itu terjadi di dekat area terbuka di mana pertunjukan budaya tahunan diadakan. Sebelumnya pada hari itu, Presiden Pakistan, Arif Alvi, menghadiri festival tersebut. Konvoi yang ditargetkan adalah bagian dari pengerahan keamanan di sekitar kunjungan Alvi. Pengeboman itu terjadi beberapa jam setelah dia meninggalkan daerah itu.
Baluchistan telah menjadi tempat pemberontakan yang berlangsung lama oleh berbagai kelompok separatis Baluch yang selama beberapa dekade telah melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan dan polisi untuk menekan tuntutan mereka untuk kemerdekaan.
Meskipun pihak berwenang mengatakan mereka telah memadamkan pemberontakan, kekerasan terus berlanjut di provinsi tersebut. Militan lokal dan ISIS juga hadir di sana.
Menurut klaim tanggung jawab, penyerang adalah warga negara Pakistan yang "meledakkan rompi peledaknya di tengah pertemuan tentara dan polisi," kata SITE. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...