ISIS Serang Pasukan Irak, 9 Tewas
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Enam personel keamanan Irak dan tiga warga sipil tewas dalam serangan pada hari Sabtu (21/11) yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS di utara Baghdad, kata polisi dan seorang pejabat setempat.
Sumber polisi mengatakan sebuah bom di pinggir jalan meledakan sebuah mobil dan para jihadis menembaki tim penyelamat polisi dan pasukan paramiliter yang berpihak pada negara ketika mereka tiba di tempat kejadian, sekitar 200 kilometer dari ibu kota.
Empat anggota milisi Hashed Al-Shaabi dan dua polisi tewas bersama tiga warga sipil, kata Mohammed Zidane, walikota Zouiya, 50 kilometer dari kota Tikrit, kepada AFP.
Belum ada berita tentang korban di antara para penyerang, tetapi Zidane mengatakan mereka yang tewas adalah anggota Hashed, sebuah koalisi yang terdiri dari pasukan Syiah dan Sunni.
Baik walikota dan polisi mengatakan serangan itu adalah pekerjaan jihadis ISIS, meskipun tidak ada klaim langsung yang dikeluarkan ISIS bahwa mereka bertangung jawab atas serangan itu.
Sebelas orang tewas pada 8 November dalam serangan ISIS di pos pengawas di Al-Radwaniyah, dekat bandar udara Baghdad di pinggiran ibu kota.
ISIS menguasai sepertiga Irak pada tahun 2014, merebut kota-kota besar di utara dan barat dan mencapai pinggiran ibu kota. Setelah pertempuran sengit selama tiga tahun yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Amerika Serikat, Irak menyatakan ISIS kalah pada akhir 2017. Dan koalisi telah menarik pasukannya secara signifikan tahun ini.
Sel-sel tidur ISIS terus melancarkan serangan serang-lari terhadap pasukan keamanan dan infrastruktur negara, terutama di daerah gurun di mana pasukannya terbatas. Namun, serangan dengan korban tinggi dan dekat dengan ibu kota jarang terjadi.
Irak Minta Pertahankan Pasukan AS
Serangan terbaru terjadi ketika Amerika Serikat mengumumkan akan menarik 500 tentara lagi, mengurangi penempatannya menjadi 2.500 tentara.
Sebagian besar kekuatan negara lain yang berkontribusi untuk koalisi telah menarik diri sejak pandemi virus corona melanda.
Namun, pemerintah Irak telah "dengan jelas menunjukkan keinginannya untuk mempertahankan kemitraannya dengan Amerika Serikat dan pasukan koalisi saat kami terus menyelesaikan perang melawan ISIS," kata komandan Timur Tengah AS, hari Kamis.
Jenderal Kenneth McKenzie mengutip perkiraan bahwa ISIS masih memiliki 10.000 pendukung di wilayah Irak-Suriah dan tetap menjadi ancaman nyata.
Kemajuan Pasukan Keamanan Irak telah memungkinkan Amerika Serikat untuk menurunkan postur kekuatan di Irak, "katanya. Tetapi pasukan AS dan koalisi harus tetap membantu mencegah ISIS membentuk kembali sebagai kelompok kohesif yang mampu merencanakan serangan besar, katanya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Adegan Kelahiran Yesus Gunakan Keffiyeh di Vatikan Mengundan...
KOTA VATIKAN, SATUHARAPAN.COM-Paus Fransiskus memimpin audiensi umum mingguan pada hari Rabu (11/12)...