Islam Nusantara Harus Punya Etos Khilafah
JOMBANG, SATUHARAPAN.COM – Dosen Falsafah dan Agama di Universitas Paramadina, Novriantoni Kahar, mengatakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengusung Islam Nusantara ke depan harus memiliki etos kepemimpinan, dengan kata lain tidak inferior. Seharusnya, sebagai umat Islam yang ada di Bumi Nusantara mampu menyiarkan agama Islam yang damai dan penuh toleransi ke wilayah lain.
“PBNU dengan Islam Nusantara harus punya etos kekhilafahan. Maksudnya bersifat jangan inferior sebagai Muslim Nusantara, kita ini Muslim yang setara dengan Muslim lainnya dan kita pun perlu bangga menjadi Muslim Nusantara ucap Novriantoni saat ditemui satuharapan.com, di alun-alun Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (4/8) malam.
“Kalau perlu membantu atau menyiarkan Islam yang damai dan toleran ke tempat lain,” dia menambahkan.
Dia melanjutkan, menyiarkan Islam yang damai dan toleran bisa dilakukan dengan cara memberi pengaruh lewat kebudayaan. “Misalnya saya tahu ada teman di Filipina Selatan dan Thailand Selatan yang merasa sangat dekat dengan Keislaman NU, harusnya kita membuka kesempatan menjalin hubungan baik dengan mereka, agara mereka bisa belajar dari Indonesia,” ujar Novriantoni.
Sebab, kata dia, bila NU tidak menjalin hubungan baik atau tidak memiliki etos kepemimpinan untuk mengembangkan diri secara regional maka kekosongan tersebut akan diisi oleh jenis ekspresi Keislaman lain yang cenderung keras, kaku, ataupun intoleran.
“NU dengan Islam Nusantara harus punya etos khilafah dan jangan jadi inferior di negeri sendiri atau kawasan Asia Tenggara,” tutur Novriantoni.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...