Israel Ajak Dunia Jadikan Islam Radikal Musuh Bersama
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin Israel pada hari Minggu (15/11) menyampaikan belasungkawa kepada Prancis atas serangan teror Paris yang sejauh ini telah menewaskan 132 orang. Mereka menekankan bahwa Israel dan Barat menghadapi musuh yang sama yakni kaum Islam radikal dan Israel berada di garis terdepan dalam hal itu.
Para pejabat Israel juga berkomentar bahwa badan-badan intelijen Prancis telah gagal dan Prancis harus mengambil tindakan lebih keras dan lebih bergaya Israel dalam merespons aksi kaum militan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan agen mata-mata Israel saat ini aktif membantu pihak berwenang Prancis.
Beberapa politisi Israel menuduh Prancis mengabaikan serangan teroris terhadap Israel dan menuduh bahwa Prancis bersikap naif tatkala berfikir bahwa militan Islam tidak akan menyerang mereka setelah menyerang Israel. Pihak berwenang Prancis mengatakan 132 orang tewas dalam beberapa serangan di Paris pada Jumat malam.
Israel mengatakan Prancis tidak belajar dari serangan sebelumnya di Paris oleh militan Islamis bersenjata yang menyasar koran satir Charlie Hebdo dan supermarket halal yang menewaskan 17 orang pada bulan Januari. Polisi kemudian membunuh tiga pelaku serangan.
"Waktunya telah tiba bagi negara-negara untuk mengutuk terorisme terhadap kami dalam level yang sama dengan mereka mengutuk terorisme di tempat lain di dunia," kata Netanyahu pada hari Minggu.
"Para teroris yang menyerang kami memiliki niat membunuh sama seperti yang di Paris."
Dalam enam minggu terakhir, 15 orang Israel tewas akibat penikaman dan serangan kendaraan yang diluncurkan oleh kalangan Palestina. Lebih dari 80 warga Palestina tewas selama serangan dan oleh respons Israel yang keras terhadap kekerasan tersebut.
Dalam sambutannya, Netanyahu menggunakan tragedi Paris membela strateginya di dalam negeri. Dia mengatakan akan ada lebih banyak kematian orang Israel jika seandainya tidak ada kebijakan agresif Israel "untuk mengontrol tanah air, masuk ke desa-desa, menghancurkan rumah-rumah teroris 'dan mengambil tindakan pencegahan terhadap infrastruktur terorisme."
Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, mengatakan Eropa harus mengubah pendekatannya terhadap Islam radikal. "Ini harus menjadi waktu perhitungan," kata Yaalon radio militer, Minggu.
Pada hari Minggu, Yaalon mengulangi posisi pemerintahnya bahwa konflik Israel-Palestina bukan "akar dari semua masalah di dunia."
"Kita semua di perahu yang sama," kata dia. (washingtonpos.com)
Editor : Eben E. Siadari
Mensos Tegaskan Tak Ada Bansos untuk Judi Online
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tak ada ...