Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 03:42 WIB | Senin, 03 Maret 2025

Israel Akan Adopsi Gencatan Senjata Sementara di Gaza Selama Ramadan dan Paskah

Kendaraan dan pejalan kaki bergerak di sepanjang jalan di antara bangunan yang rusak akibat perang Hamas dan Israel di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza City, hari Jumat (7/2). (Foto: dok. AP/Jehad Alshrafi)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel akan mengadopsi usulan utusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Steve Witkoff, untuk gencatan senjata sementara di Gaza selama bulan Ramadan dan Paskah, kata kantor perdana menteri pada hari Minggu (2/3) pagi, beberapa jam setelah fase pertama gencatan senjata yang disepakati sebelumnya berakhir.

Pada hari pertama usulan Witkoff, setengah dari sandera yang ditawan di Gaza, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, akan dibebaskan, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seraya menambahkan bahwa sandera yang tersisa juga akan dibebaskan setelah gencatan senjata permanen disepakati.

Witkoff mengajukan usulan untuk memperpanjang gencatan senjata saat ini setelah menyadari bahwa diperlukan lebih banyak waktu untuk perundingan tentang gencatan senjata permanen, kantor Netanyahu menambahkan. Tidak jelas kapan Witkoff mengajukan usulan tersebut kepada Israel.

Menanggapi pernyataan kantor Netanyahu, pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi, mengatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan penegasan yang jelas bahwa Israel mengingkari kesepakatan yang sebelumnya telah ditandatangani.

“Manipulasi yang terus berlanjut ini tidak akan mengembalikan para sandera kepada keluarga mereka.. Namun sebaliknya... hal itu akan menyebabkan penderitaan yang terus berlanjut dan membahayakan nyawa mereka,” kata Mardawi seperti dikutip di media Palestina termasuk oleh kantor berita Shehab yang berafiliasi dengan Hamas.

Perjanjian gencatan senjata menghentikan pertempuran selama 15 bulan yang dimulai pada tanggal 19 Januari, yang memungkinkan pertukaran 33 sandera Israel dan lima warga Thailand yang ditangkap dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober dengan sekitar 2.000 tahanan dan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel. Hal itu dimaksudkan untuk mengarah pada pembicaraan selanjutnya guna membangun kesepakatan gencatan senjata.

Pembicaraan tentang fase kedua gencatan senjata telah berlangsung, yang terakhir di Kairo, tetapi belum menghasilkan kesepakatan.

Sumber-sumber Mesir mengatakan pada hari Jumat bahwa delegasi Israel berusaha untuk memperpanjang fase pertama selama 42 hari, sementara Hamas ingin beralih ke fase kedua dari kesepakatan gencatan senjata. Juru bicara Hazem Qassem mengatakan pada hari Sabtu bahwa kelompok tersebut menolak "rumusan" Israel untuk memperpanjang fase pertama.

Kantor Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel akan segera melakukan negosiasi mengenai rencana Witkoff jika Hamas menyetujuinya. Gencatan senjata yang diusulkan Witkoff akan diperpanjang selama periode puasa Ramadhan Islam yang berakhir sekitar tanggal 31 Maret dan hari raya Paskah Yahudi yang berakhir sekitar tanggal 20 April.

Karena gencatan senjata secara teknis telah berakhir, ancaman kekerasan baru menjadi suatu kemungkinan.

"Menurut perjanjian tersebut, Israel dapat kembali berperang setelah hari ke-42 jika merasa bahwa negosiasi tidak efektif," kata kantor Netanyahu pada hari Minggu, menuduh Hamas melanggar kesepakatan tersebut. Kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan fase pertama.

Dua pejabat Palestina yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Sabtu bahwa Israel menolak untuk memasuki fase kedua perjanjian tersebut atau memulai negosiasi tentang hal itu.

Sebaliknya, Israel meminta perpanjangan fase pertama, dengan syarat penyerahan sejumlah tahanan dan jenazah yang masih hidup untuk setiap minggu perpanjangan.

Namun, Hamas menolak perpanjangan dan bersikeras untuk mematuhi perjanjian tersebut, memasuki fase kedua, dan mewajibkan Israel untuk melakukan apa yang disepakati.

Pada hari Sabtu, sayap bersenjata Hamas mengunggah sebuah video yang memperlihatkan para sandera Israel yang masih dalam tahanannya di Gaza dan menekankan bahwa para sandera yang tersisa hanya dapat dibebaskan melalui kesepakatan pertukaran sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian gencatan senjata bertahap yang dimulai pada bulan Januari. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home