Israel Bahas RUU Pembangunan Permukiman di Tepi Barat
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan hari Senin (12/2), ia sedang membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) dengan Amerika Serikat yang secara efektif akan menganeksasi permukiman yang dibangun di kawasan pendudukan di Tepi Barat, kata seorang juru bicara.
Tapi langkah itu diperkirakan akan sangat merugikan prospek solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina dan memicu kemarahan internasional.
"Mengenai masalah penerapan kedaulatan, saya telah beberapa kali berbicara dengan Amerika tentang hal itu," kata Netanyahu kepada anggota parlemen partai Likud, menurut seorang juru bicara.
Netanyahu mengatakan, ia ingin mengkoordinasikan langkah itu dengan Amerika, karena pentingnya Amerika bagi Israel.
Komentar itu muncul, ketika Netanyahu mendapat tekanan dari politisi sayap kanan untuk mendorong rancangan UU yang akan menerapkan kedaulatan Israel atas permukiman-permukiman di Tepi Barat.
Dua anggota parlemen, termasuk satu dari partai Netanyahu, mengusulkan rancangan UU itu.
Netanyahu mencegah agar pembahasan RUU itu tidak diajukan hari Minggu, karena para pejabat mengatakan perhatian harus diarahkan pada masalah keamanan, menyusul konfrontasi yang menyebabkan serangan udara Israel di Suriah akhir pekan lalu.
Aneksasi sepihak atas permukiman itu pasti akan memicu kemarahan internasional, meskipun pemerintahan Netanyahu terus didukung oleh Presiden AS, Donald Trump. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Tiga Bahasa Daerah Maluku Telah Punah
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Kantor Bahasa Provinsi Maluku menyatakan bahwa tiga dari 70 bahasa daerah y...