Israel Balas Serangan Roket dari Lebanon Selatan
JERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Tank-tank Israel menembaki wilaah Lebanon selatan pada hari Senin (25/4) pagi sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan dari negara itu, kata militer Israel.
Insiden di sepanjang perbatasan utara Israel terjadi pada saat ketegangan meningkat antara Israel dan Palestina. Beberapa pekan terakhir telah terlihat serangkaian serangan mematikan di dalam wilayah Israel, serangan penangkapan mematikan oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki. dan serangan roket ke Israel diluncurkan dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, serta bentrokan di tempat suci utama Yerusalem.
Ini merupakan kekerasan terburuk yang mengguncang kawasan itu sejak perang 11 hari antara Israel dan militan Gaza tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan roket itu mendarat di area terbuka di Israel utara Senin pagi, tidak menyebabkan kerusakan atau cedera. Tak lama setelah itu, militer mengatakan mereka menyerang “sumber proyektil yang diluncurkan dan target infrastruktur di Lebanon selatan.”
Dikatakan "aktivitas rutin" di Israel utara terus berlanjut dan tidak ada tindakan pencegahan khusus yang diminta dari warga sipil di daerah itu.
Tidak ada pihak yang langsung mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket itu, tetapi Brig. Jenderal Ran Kochav, juru bicara militer, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa dia menganggap roket itu diluncurkan oleh militan Palestina di Lebanon didorong oleh peristiwa baru-baru ini di Israel, Tepi Barat dan Gaza.
Dia mengatakan tanggapan Israel dimaksudkan "untuk memperjelas kepada semua pihak yang berada di pihak lain, apakah itu faksi Palestina, Hamas, pemerintah Lebanon atau Hizbullah bahwa kami tidak akan membiarkan kedaulatan Israel dilanggar," katanya.
Militer Lebanon mengatakan sedikitnya 50 peluru artileri menghantam beberapa daerah di selatan pada Senin pagi, tetapi melaporkan tidak ada korban atau kerusakan. Dikatakan Israel juga meluncurkan 40 bom suar.
Militer juga mengatakan unit khusus Lebanon membongkar dua sistem roket Grad 122 mm yang ditemukan di kota selatan al-Qulailah.
Pasukan penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan atas insiden itu sedang berlangsung.
Israel dan kelompok militan Hizbullah Libanon adalah musuh bebuyutan yang berperang selama sebulan penuh pada tahun 2006. Daerah perbatasan tetap tegang tetapi sebagian besar tenang sejak saat itu.
Kelompok kecil Palestina juga aktif di Libanon dan telah dicurigai dalam beberapa serangan roket dalam beberapa tahun terakhir. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...