Israel Bersikap Netral terhadap Kemerdekaan Catalonia

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Berbeda dengan sikap negara-negara Barat maupun Amerika Serikat, Israel memutuskan pada hari Senin (30/10) untuk bersikap netral dan tidak mengungkapkan pendapat resmi mengenai masalah kemerdekaan Catalan untuk sementara waktu.

Laporan NRG sebagaimana dikutip oleh Arutz Sheva, mengatakan, Spanyol meminta Israel pada akhir pekan lalu untuk mengumumkan bahwa pihaknya tidak mendukung kemerdekaan Catalan, sebagai bagian dari upaya Spanyol untuk mengumpulkan konsensus internasional mengenai masalah tersebut. Israel tidak melayani permintaan tersebut, namun juga tidak menyatakan dukungan pada kemerdekaan Catalonia.

Ambivalensi Israel ini diperkirakan beranjak dari dari dua alasan. Pertama, Catalonia dipandang sebagai wilayah pro-Israel di Spanyol. Bendera Israel merupakan pemandangan umum di rumah-rumah orang Catalan, - meskipun negara bagian itu baru-baru ini mengadopsi langkah-langkah gerakan BDS (Boycott, Divestment and Sanction) untuk memboikot produk dan perdagangan dengan Israel.

Kedua, Israel sudah muak dengan sikap anti-Israel Spanyol selama bertahun-tahun. Sikap ini tercermin dalam komentar yang dibuat oleh Wakil Menteri Pertahanan Israel, Eli Ben-Dahan, saat pemerintah Spanyol melarang referendum Catalonia. Lewat akun Twitter, Ben-Dahan mengatakan, "Selama bertahun-tahun, Spanyol memberi kuliah kepada kami tentang bagaimana kami harus memberikan hak [nasional] kepada orang Arab Palestina. Hari ini kita melihat kemunafikan mereka, karena [Spanyol] bahkan melarang orang Catalan mengadakan referendum untuk kemerdekaan."

Di sisi lain, para pejabat yang dikutip oleh NRG mencatat bahwa Israel juga tidak secara tegas berpihak pada Catalonia. Sikap ini diambil kemungkinan besar agar tidak harus menanggung risiko bersikap terlalu drastis dari konsensus internasional.
 

Editor : Eben E. Siadari