Israel dan Turki Sepakat Pulihkan Hubungan Diplomatik Penuh
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel dan Turki telah memutuskan untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh dan akan mengembalikan duta besar ke negara masing-masing menyusul peningkatan yang stabil dalam hubungan, kata kantor Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, pada hari Rabu (17/8).
“Meningkatkan hubungan akan berkontribusi untuk memperdalam hubungan antara kedua bangsa, memperluas hubungan ekonomi, perdagangan, dan budaya, dan memperkuat stabilitas regional,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah percakapan antara Lapid dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Kedua negara mengusir duta besar pada tahun 2018 atas pembunuhan 60 warga Palestina oleh pasukan Israel selama protes di perbatasan Gaza terhadap pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Kunjungan ke Turki oleh Presiden Israel, Isaac Herzog, pada bulan Maret, diikuti oleh kunjungan kedua menteri luar negeri, membantu hubungan yang hangat setelah lebih dari satu dekade ketegangan.
"Diputuskan untuk sekali lagi meningkatkan tingkat hubungan antara kedua negara menjadi hubungan diplomatik penuh dan untuk mengembalikan duta besar dan konsul jenderal dari kedua negara," kata pernyataan itu.
Langkah itu, yang dilakukan ketika Israel berusaha meningkatkan hubungan dengan kekuatan regional, disepakati dua tahun setelah apa yang disebut Kesepakatan Abraham (Abraham Accord) yang mencatat hubungan normal antara Israel, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Maroko. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...