Israel Desak Dewan Keamanan PBB Agar Hamas Melepaskan Sandera
PBB, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada hari Senin (11/3) meminta Dewan Keamanan PBB “memberikan tekanan sebanyak mungkin” pada militan Palestina Hamas untuk membebaskan orang-orang yang mereka sandera dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.
Katz berbicara kepada 15 anggota dewan, yang bertemu untuk membahas laporan PBB yang menemukan “alasan yang masuk akal untuk mempercayai” kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan dan pemerkosaan berkelompok, terjadi di beberapa lokasi selama serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Kami meminta Anda untuk mengutuk kejahatan kekerasan seksual yang dilakukan orang-orang barbar ini atas nama agama Muslim,” kata Katz kepada Dewan Keamanan, juga mendesak badan tersebut “untuk memberikan tekanan sebanyak mungkin pada organisasi Hamas untuk segera melepaskannya dan tanpa syarat semua sandera yang diculik.”
Dia menyerukan agar sanksi dijatuhkan terhadap Hamas, dan menuduh kelompok tersebut melakukan kejahatan “lebih buruk daripada aksi teror yang dilakukan oleh Al Qaeda, ISIS dan organisasi teror lainnya” yang menjadi sasaran Dewan Keamanan.
Dewan Keamanan telah menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera dalam resolusi yang diadopsi pada bulan November dan Desember. Saat ini mereka sedang mempertimbangkan rancangan resolusi yang diajukan Amerika Serikat yang mencakup kecaman atas serangan Hamas pada 7 Oktober “serta penyanderaan, pembunuhan warga sipil, dan kekerasan seksual termasuk pemerkosaan.”
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mendesak anggota dewan untuk mengutuk Hamas.
“Tidak ada keraguan tentang apa yang terjadi pada tanggal 7 Oktober. Bukti yang ada di hadapan kita sangat memberatkan dan menghancurkan. Sekarang, satu-satunya pertanyaan adalah: Bagaimana kita akan menanggapinya? Akankah dewan ini pada akhirnya mengutuk kekerasan seksual yang dilakukan Hamas? Atau akankah kita terus diam?” dia bertanya kepada Dewan Keamanan.
Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel. Israel membalas dengan melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 31.000 orang, kata otoritas kesehatan di Gaza.
Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menuduh Israel di Dewan Keamanan melakukan “pengungsian paksa terhadap rakyat kami dengan membuat Gaza tidak dapat dihuni.” (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...