Israel Klaim Jurnalis Al Jazeera Yang Terluka Adalah Militan Hamas
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Tentara Israel pada hari Rabu (14/2) mengatakan bahwa seorang jurnalis televisi Al Jazeera yang terluka dalam serangan udara di Gaza adalah seorang militan Hamas yang memfilmkan dirinya sendiri di sebuah kibbutz selama serangan 7 Oktober.
Stasiun penyiaran itu sendiri melaporkan pada hari Selasa (13/2) bahwa reporter berbahasa Arab, Ismail Abu Omar, dan juru kameranya, Ahmad Matar, keduanya terluka parah di utara Rafah dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Namun militer Israel menggambarkan Omar sebagai “wakil komandan kompi di Batalyon Timur Khan Younis milik Hamas.”
“Abu Omar bahkan memfilmkan dirinya sendiri di Kibbutz Nir Oz selama pembantaian 7 Oktober dan mempublikasikannya di platform media sosial,” bunyi pernyataan tersebut.
Jaringan televisi yang berbasis di Qatar itu belum menanggapi tuduhan terbaru tersebut.
Namun pada hari Selasa mereka mengkritik militer Israel karena sengaja menargetkan karyawannya ketika mereka melaporkan penderitaan warga sipil yang terjebak dalam perang dengan Hamas.
Jaringan tersebut mengatakan serangan itu adalah “kejahatan besar yang menambah kejahatan Israel terhadap jurnalis” dan bertujuan untuk mencegah wartawan meliput perang tersebut.
Kaki kanan Abu Omar hancur akibat serangan drone, sementara dokter berusaha menyelamatkan kaki kirinya, kata Al Jazeera, mengutip seorang dokter darurat.
Komite Perlindungan Jurnalis mencatat kematian sedikitnya 85 jurnalis dan pekerja media, 78 di antara mereka warga Palestina, sejak perang meletus pada 7 Oktober. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...