Israel Konfirmasi Perpanjang Satu Hari Gencatan Senjata dengan Hamas
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel mengonfirmasi pada Kamis (30/11) pagi dini hari bahwa gencatan senjata sementara di Gaza akan diperpanjang setidaknya satu hari lagi, dengan delapan sandera Israel dilaporkan akan dibebaskan, setelah negosiasi berlangsung hingga sebelum batas waktu pukul 07:00 pagi untuk memulai kembali pertempuran.
Sesaat sebelum jam 07:00 pagi, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa “mengingat upaya mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan perjanjian, gencatan senjata akan terus berlanjut.”
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Hamas perlu membebaskan setidaknya 10 sandera untuk setiap hari tambahan selama jeda pertempuran. Israel pada gilirannya juga akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap 10 sandera.
Menyusul berbagai laporan di media Ibrani tentang Hamas yang memberikan daftar sandera tambahan yang dianggap tidak dapat diterima oleh Israel, Kantor Perdana Menteri (PMO) Israel mengatakan segera setelah jam 07:00 pagi bahwa mereka telah menerima daftar tersebut “sesuai dengan ketentuan garis besarnya, dan oleh karena itu, jeda akan berlanjut.”
Sekitar satu jam kemudian, PMO mengatakan anggota keluarga para sandera dalam daftar telah mendapat informasi terbaru bahwa orang yang mereka cintai dijadwalkan akan dibebaskan pada Kamis (30/11) malam.
Laporan yang belum terkonfirmasi di media Ibrani menyatakan bahwa ada delapan orang dalam daftar tersebut, dan bahwa Hamas telah memasukkan dua warga Rusia-Israel yang telah dibebaskan pada hari Rabu dalam kesepakatan sampingan dengan Moskow, atau jenazah sandera Israel, di antara 10 orang yang dijadwalkan untuk dilepaskan, dengan mengabaikan ketentuan kesepakatan.
Menambah kebingungan, Kementerian Luar Negeri Qatar mengkonfirmasi perpanjangan satu hari gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dengan mengatakan bahwa ketentuan tersebut akan sama dengan enam hari sebelumnya. Pada hari-hari sebelumnya, minimal 10 warga Israel dibebaskan setiap hari.
Kesepakatan itu dicapai hanya beberapa jam setelah kabinet perang Israel bersidang pada hari Rabu malam untuk sesi khusus guna mempertimbangkan kemungkinan memperpanjang gencatan senjata.
Menggarisbawahi urgensinya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, tiba di Israel Kamis (30/11) pagi untuk melakukan pembicaraan mengenai bantuan untuk Gaza dan gencatan senjata. (ToI)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...