Israel Luncurkan Serangan Militer ke Gaza
109 Warga Gaza tewas dalam serangan Israel, termasuk 28 anak dan 15 perempuan selama tiga hari pertempuran.
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Pesawat dan pasukan Israel di darat meluncurkan serangan di Jalur Gaza, kata tentara Israel dalam pesan singkat.
Penduduk Gaza utara yang dekat perbatasan Israel, mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda pasukan darat di dalam daerah kantong itu, tetapi melaporkan terjadi tembakan artileri berat dan puluhan serangan udara.
Juru bicara militer Israel kemudian mengkonfirmasi bahwa pasukan darat hanya berpartisipasi dalam pemboman di Jalur Gaza.
Media lokal di Gaza yang dikutip Al Arabiya melaporkan lebih dari 100 serangan Israel di bagian utara Jalur itu. Lebih dari 50 orang cedera dan telah dirawat Rumah Sakit Beit Hanoun, sebagai akibat dari serangan di wilayah Al-Baali.
Sejumlah media mengutip kementerian kesehatan Gaza menyebutkan bahwa serangan Israel di Gaza telah menewaskan 109 orang, termasuk 28 anak, dan 15 perempuan. Selain itu 621 orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam serangan selama tiga hari ke Gaza.
Faksi Palestina di Gaza, menanggapi dengan membom wilayah Israel dekat perbatasan, Ashkelon, Ashdod, Beersheba dan Sderot dengan lebih dari 50 rudal. Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa listrik terputus di beberapa wilayah Ashkelon karena serangan roket dari Gaza. Tentara Israel meminta penduduk permukiman perbatasan untuk tetap berada di dalam tempat perlindungan bom sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengatakan bahwa Hamas dan organisasi lainnya "akan membayar mahal, dan operasi militer akan berlanjut sesuai kebutuhan."
Sumber yang dikutip Al Arabiya menyebutkan bahwa delegasi keamanan Mesir telah meninggalkan Tel Aviv setelah peluncuran operasi militer besar Israel, menambahkan bahwa Israel telah menolak permintaan Mesir untuk mengadakan gencatan senjata kemanusiaan.
Israel telah mengidentifikasi gudang senjata dan lokasi peluncuran roket serta menyusun daftar pemimpin dari Brigade Al-Qassam dan Hamas untuk dijadikan target serangan.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merekomendasikan warga AS untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Israel, karena konflik bersenjata dan kerusuhan sipil.
“Roket terus menyerang pinggiran Gaza dan daerah-daerah di Israel Selatan dan Tengah, termasuk Yerusalem. Insiden kekerasan baru-baru ini termasuk perusakan, lemparan batu, pembakaran kendaraan, dan serangan terhadap orang yang lewat. Protes dan kekerasan mungkin terus terjadi, beberapa dengan sedikit atau tanpa peringatan,” tambah pernyataan AS itu. Pernyataan itu menambahkan bahwa telah terjadi peningkatan protes dan kekerasan di seluruh Israel.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres mengatakan bahwa konflik itu dapat meningkatkan radikalisasi dan ekstremisme di seluruh kawasan.
"Untuk menghormati semangat Idul Fitri, saya menyerukan penurunan segera dan penghentian permusuhan di Gaza dan Israel. Terlalu banyak warga sipil tak berdosa telah meninggal," tambahnya dalam sebuah Tweet. (AP/Reuters/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...