Israel Membebaskan Tujuh Tahanan Lebanon
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Media resmi Lebanon mengatakan bahwa tentara Israel menyerahkan tujuh orang kepada pasukan penjaga perdamaian PBB di perbatasan pada hari Minggu (22/12), di tengah gencatan senjata yang rumit antara Israel dan Hizbullah.
“Musuh Israel menyerahkan tujuh warga negara yang dibebaskan, yang ditahan oleh musuh setelah gencatan senjata,” lapor Kantor Berita Nasional (NNA).
Israel meningkatkan operasinya di Lebanon selatan pada akhir September setelah hampir satu tahun pertukaran lintas batas dimulai oleh Hizbullah untuk mendukung Hamas setelah serangan sekutu Palestinanya pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
Gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November. Kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran berulang.
NNA mengatakan ketujuh orang tersebut diserahkan kepada Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) di Ras al-Naqoura di perbatasan, kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan oleh Palang Merah Lebanon, didampingi oleh Komite Palang Merah Internasional.
Mereka kemudian dipindahkan oleh "intelijen militer" ke markas besar di kota selatan Sidon untuk penyelidikan, kata NNA.
Seorang juru bicara UNIFIL mengonfirmasi bahwa tentara Israel membebaskan tujuh warga sipil di posisi pasukan di Ras al-Naqoura, berkoordinasi dengan Palang Merah Lebanon dan Komite Palang Merah Internasional.
Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Gencatan senjata 27 November mengakhiri permusuhan selama lebih dari setahun termasuk perang habis-habisan selama dua bulan antara tentara Israel dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB saat tentara Israel menarik diri selama 60 hari.
Hizbullah diharuskan menarik pasukannya di utara sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan, dan membongkar infrastruktur militernya di selatan.
NNA melaporkan pada hari Minggu bahwa tentara Israel "melakukan operasi pengeboman besar-besaran di kota Kfar Kila," dan juga mengatakan militer "meledakkan sejumlah rumah" di distrik Bint Jbeil, mengecam "serangan berulang-ulang terhadap desa-desa selatan yang diduduki."
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa tentara "menemukan dan menghancurkan kompleks tempur yang berisi delapan fasilitas penyimpanan senjata" di Lebanon selatan, "bertindak sesuai dengan gencatan senjata dan kesepahaman antara Israel dan Lebanon." (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kekacauan Terjadi pada Festival Hindu Maha Kumb Mela di Indi...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 15 orang tewas dalam penyerbuan di pertemuan keagamaan terbesa...