Israel Serang Pos Militer Hizbullah di Lebanon
Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata di semua lini di Timur Tengah, termasuk Lebanon.
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Militer Israel merilis video pada hari Senin (8/1) yang menunjukkan jet tempur menyerang kompleks militer Hizbullah di daerah Marwahin.
Hizbullah telah melakukan serangan di sepanjang perbatasan hampir setiap hari sejak perang di Gaza pecah, dengan tujuan untuk mengikat beberapa tentara Israel.
Israel telah membalas tembakannya, namun masing-masing pihak tampaknya secara hati-hati mengkalibrasi tindakannya untuk membatasi intensitasnya.
Israel bertekad untuk melihat puluhan ribu warganya kembali ke komunitas dekat perbatasan dengan Lebanon yang dievakuasi di bawah serangan Hizbullah hampir tiga bulan lalu, dan setelah tanggal 7 Oktober Israel mungkin tidak lagi dapat mentolerir kehadiran bersenjata Hizbullah di sisi lain perbatasan.
Para pemimpin Israel telah berulang kali mengancam akan menggunakan kekuatan militer jika Hizbullah tidak menghormati gencatan senjata PBB tahun 2006 yang memerintahkan kelompok militan tersebut mundur dari perbatasan.
“Kami menghadapi tantangan di wilayah utara, dan kami siap menghadapinya,” kata juru bicara militer, Laksamana Muda Daniel Hagari, pada hari Minggu (7/1). “Kami dikerahkan di sepanjang perbatasan dan berada dalam kesiapan yang sangat tinggi, baik dalam pertahanan maupun penyerangan,” tambahnya.
Sementara itu, Paus Fransiskus, ketika berbicara tentang konflik Timur Tengah dalam pidato tahunannya di hadapan para diplomat, pada hari Senin (8/1) menyerukan “gencatan senjata di semua lini, termasuk Lebanon”.
Dalam pidato panjangnya, yang terkadang disebut sebagai pidato “kenegaraan dunia”, ia juga mengutuk serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober sebagai tindakan “kejam” yang merupakan “terorisme dan ekstremisme”, dan memperbarui seruannya untuk segera membebaskan mereka yang masih disandera di Gaza.
Israel mempunyai kewajiban untuk melindungi warga Palestina di Tepi Barat, kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, di Ramallah pada hari Senin (8/1).
Komentarnya muncul setelah Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel telah membunuh enam warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Pejabat Israel mengatakan seorang petugas polisi Israel tewas dalam kekerasan tersebut. (AP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Perusahaan Pembuat Ponsel Lipat Pertama Bangkrut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Royole Technologies, perusahaan yang membuat ponsel lipat pertama di duni...