Israel Setuju untuk Berkonsultasi dengan AS Sebelum Serangan ke Rafah
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Israel telah setuju untuk mendengarkan kekhawatiran dan pemikiran Amerika Serikat sebelum melancarkan seranganke kota perbatasan Rafah di Gaza, kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, pada hari Minggu (28/4).
Militer Israel siap untuk mengevakuasi warga sipil Palestina dari Rafah dan menyerang markas Hamas di sana, kata seorang pejabat senior pertahanan Israel pada hari Rabu, meskipun ada peringatan internasional akan bencana kemanusiaan.
Washington mengatakan pihaknya tidak dapat mendukung operasi Rafah tanpa rencana kemanusiaan yang tepat dan kredibel.
“Mereka meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan pergi ke Rafah sampai kami mempunyai kesempatan untuk benar-benar berbagi pandangan dan keprihatinan kami dengan mereka,” kata Kirby kepada ABC.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dijadwalkan mengunjungi wilayah tersebut pekan depan dan Kirby mengatakan dia akan terus mendesak gencatan senjata sementara yang Washington ingin pertahankan setidaknya selama enam minggu.
Delegasi Hamas mengunjungi Kairo pada hari Senin (29/4) untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata, kata seorang pejabat Hamas kepada Reuters.
“Apa yang kami harapkan adalah setelah enam pekan gencatan senjata sementara, kita mungkin bisa mendapatkan sesuatu yang lebih bertahan lama,” kata Kirby, yang juga mencatat bahwa jumlah truk bantuan ke wilayah utara Gaza mulai meningkat.
“Israel sudah mulai memenuhi komitmen yang diminta oleh Presiden (AS) (Joe) Biden untuk dipenuhi,” katanya.
Awal bulan ini Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil Palestina dan pekerja bantuan asing di Gaza atau Washington dapat mengekang dukungan untuk Israel dalam perangnya melawan militan Hamas. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...