Israel Tahan Aktivis Ibadah Kurban Paskah di Tengah Ketegangan di Masjid Al-Aqsa
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Seorang juru kampanye Israel untuk hak ibadah Yahudi di kompleks Yerusalem yang terdapat masjid al-Aqsa ditahan pada hari Senin (3/4), dalam upaya nyata untuk mencegah setiap upaya untuk mengadakan kurban Paskah di situs tersebut sementara warga Palestina Muslim menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Kompleks tersebut, yang dipuja oleh orang Yahudi sebagai sisa dari dua kuil kuno mereka, merupakan titik nyala konflik Israel-Palestina yang diawasi secara ketat oleh pihak berwenang selama hari raya keagamaan.
Sejak merebut situs tersebut dalam perang tahun 1967, Israel telah mempertahankan pengaturan status quo yang sudah berlangsung lama untuk mencegah ibadah non Muslim di sana.
Tetapi kelompok agama Yahudi, Temple Mount Administration, telah menyerukan sesama aktivis untuk membawa domba Paskah untuk dikorbankan di tempat itu pada hari Rabu, awal perayaan Paskah.
Itu akan bertentangan dengan ketaatan Palestina pada bulan Ramadhan, ketika umat Islam berpuasa di siang hari.
Media Israel menyiarkan rekaman ponsel yang diambil oleh Refael Morris, yang digambarkan oleh Temple Mount Administration sebagai juru kampanye pengorbanan Paskah terkemuka, yang menunjukkan dia dihentikan di dalam mobilnya oleh polisi berpakaian preman.
Dalam video tersebut seorang petugas mengatakan Morris diduga mengganggu ketertiban umum dan rumahnya akan digeledah. Polisi mengatakan video itu asli tetapi tidak memberikan komentar lebih lanjut tentang alasan penahanan tersebut.
Morris dihentikan saat mengemudi di dekat Latrun, sekitar 35 kilometer (20 mil) dari Yerusalem, kata Temple Mount Administration.
Meningkatnya jumlah pengunjung Yahudi yang melanggar larangan ibadah di kompleks tersebut telah memicu kebencian di antara warga Palestina dan di Yordania, penjaga al-Aqsa. Begitu juga penunjukan Itamar Ben-Gvir oleh Israel, seorang sayap kanan yang pernah menentang larangan tersebut ketika dia menjadi menteri kepolisian.
Pada hari Minggu, Temple Mount Administration mengedarkan pernyataan protes setelah Ben-Gvir mengatakan kepada TV Channel 12 bahwa para juru kampanye pengorbanan Paskah harus "mendinginkan" apa yang dia tolak sebagai "aksi protes" mereka.
“Saya tidak mendukung adanya pengorbanan Paskah,” kata Ben-Gvir, yang sejak menjabat telah membatalkan permintaannya di masa lalu untuk meresmikan hak sholat Yahudi di kompleks tersebut. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...