Israel Tangguhkan Pembangunan Permukiman di Yerusalem Timur
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Israel di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat, menangguhkan rencana kontroversial untuk membangun ratusan permukiman baru bagi warga Yahudi di wilayah pendudukan Yerusalem timur, menurut laporan media setempat, Rabu (25/3).
Israel berencana membangun 1.500 rumah di permukiman Yahudi Har Homa. Di lokasi tersebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato kontroversial pada malam menjelang pemilu pada 17 Maret lalu. Ia berjanji akan membangun ribuan rumah baru di wilayah pendudukan Yerusalem timur jika kembali terpilih.
Pernyataan Netanyahu mengenai pembangunan permukiman Yahudi di Yerusalem timur dan serangkaian komentarnya yang menegaskan bahwa ia menentang berdirinya negara Palestina merdeka, memicu ketegangan dengan Washington.
Situs Ynet melaporkan rencana pembangunan tersebut ditangguhkan oleh kantor perdana menteri Israel dikarenakan “sensitivitas politik.”
Mengutip pernyataan narasumber di kementerian perumahan Israel dan pemerintah kota Yerusalem, Ynet melaporkan bahwa dua rapat utama guna membahas rencana pembangunan tersebut dibatalkan atas alasan yang belum jelas.
Otoritas terkait mengatakan kantor perdana menteri Israel belum memberikan izin untuk kedua rapat tersebut.
Menanggapi pertanyaan dari wartawan AFP, kantor perdana menteri mengeluarkan pernyataan yang isinya tidak menyangkal maupun membenarkan laporan penangguhan pembangunan permukiman Yahudi, namun mengatakan rencana tersebut “tidak diserahkan kepada kantor perdana menteri.” (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...