Israel: Tenggat Waktu Perundingan Damai Bisa Diperpanjang
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Perundingan damai Timur Tengah dapat diperpanjang hingga setelah tenggat waktu April, kata menteri pertahanan Israel pada Selasa (7/1), menegaskan bahwa negosiasi saat ini ditujukan semata-mata untuk memberi kerangka kerja untuk perundingan akhir.
Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry pulang setelah empat hari pertemuan intens dengan pemimpin Israel dan Palestina, saat dirinya gagal mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk memandu perundingan lebih lanjut.
“Kami sekarang berusaha mencapai kerangka kerja guna meneruskan negosiasi untuk periode di luar sembilan bulan yang diperlukan sehingga dapat mencapai kesepakatan permanen,” kata Menteri Pertahanan Moshe Yaalon kepada wartawan dalam kunjungan ke sebuah pangkalan militer.
“Kami tidak bekerja pada kesepakatan kerangka kerja, namun pada kerangka kerja untuk negosiasi, untuk melanjutkan negosiasi untuk periode yang lebih lama,” kata Yaloon dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari kantornya.
Kerry memulai sembilan bulan negosiasi damai langsung pada Juli setelah jeda selama tiga tahun.
Namun kunjungan terbarunya diliputi aksi saling tuding dari kedua belah pihak, dengan sejumlah pemimpin saling menuduh ketidakseriusan dalam upaya mencapai perdamaian.
Menurut media Israel, Kerry dijadwalkan kembali ke wilayah itu pekan depan.
“Yang jelas ada kesenjangan besar, masalah ini bukan sesuatu yang baru, namun kepentingan kami jelas untuk melanjutkan negosiasi dan meneruskan aksi untuk menstabilkan situasi dan kemitraan kami dengan Palestina,” kata Yaalon. (AFP/Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...