Israel: Upaya Damai yang Dilakukan Prancis untuk Timur Tengah akan Gagal

Tentara Israel berpatroli di jalanan desa Tepi Barat wilayah utara, Salem, dalam sebuah operasi untuk menangkap warga Palestina yang buron pada 30 Mei 2016 pagi. AFP PHOTO/Jaafar Ashtiyeh

Tentara Israel berpatroli di sebuah jalan di Desa Salem, Tepi Barat bagian timur, dalam operasi yang digelar untuk menangkap buronan warga Palestina pada 30 Mei 2016. AFP PHOTO/Jaafar Ashtiyeh

Pasukan keamanan Israel memeriksa TKP penusukan di pos pemeriksaan dekat kota Tepi Barat, Tulkarem, pada 2 Juni 2016. Seorang wanita Palestina mencoba menusuk tentara Israel dekat Tulkarem dan ditembak mati, ujar tentara, serangan serupa terbaru sejak Oktober. AFP PHOTO/Jaafar Ashtiyeh

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Kepala Kementerian Luar Negeri Israel, Dore Gold, mengatakan upaya Prancis untuk memulai kembali perundingan damai Israel dan Palestina dipastikan akan gagal. Hal itu dia sampaikan pada hari Kamis, (2/6) di Yerusalem, Israel.

“Upaya tersebut gagal total pada masa lalu, dan akan gagal total saat ini,” kata Gold kepada awak media, saat menghadiri jamuan malam menjelang pertemuan internasional di Paris, Prancis, yang merujuk pada perjanjian Sykes-Picot untuk membuat garis batas di kawasan tersebut.

“Satu-satunya cara untuk menciptakan stabilitas regional yang memungkinkan kita mewujudkan perdamaian di Timur Tengah adalah jika semua pihak di kawasan tersebut saling memahami,” ujarnya.

“Kami yakin negara-negara Arab akan mendukung negosiasi langsung antara Israel dan Palestina,” kata Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel itu. “Oleh karena itu kami memilih proses Timur Tengah bukan proses yang berusaha dilakukan oleh orang lain di Paris."

“Yang diselenggarakan oleh Prancis bukanlah konferensi regional, tapi konferensi internasional.” (AFP)

Editor : Sotyati