Item Vaksinasi Pertama di AS Masuk Koleksi Museum Smithsonian
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Item yang terkait dengan dosis pertama vaksin COVID-19 yang diketahui yang diberikan di Amerika Serikat telah diakuisisi oleh Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian, kata pengumuman lembaga itu.
Penyedia perawatan kesehatan yang berbasis di New York, Northwell Health, di mana Sandra Lindsay, seorang perawat, adalah orang pertama yang disuntik di negara yang paling terpukul oleh virus corona, telah menyumbangkan barang-barang itu, kata pengumuman Smithsonian.
Botol kosong yang sebelumnya berisi vaksin Pfizer-BioNTech yang diberikan kepada Lindsay, botol lain, jarum suntik dan kartu catatan vaksinasi perawat termasuk di antara objek yang disumbangkan, kata Smithsonian dalam sebuah pernyataan, hari Selasa (9/3).
“Artefak yang sekarang bersejarah ini mendokumentasikan tidak hanya kemajuan ilmiah yang luar biasa, tetapi juga mewakili harapan yang ditawarkan kepada jutaan orang yang hidup melalui krisis panjang yang disebabkan oleh COVID-19,” kata direktur museum, Anthea Hartig.
Amerika Serikat telah menyaksikan paling banyak kematian akibat COVID-19, lebih dari 527.000, dan kasus terbanyak di dunia mencapai lebih dari 29 juta, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.
Benda-benda terkait vaksin akan menjadi bagian dari koleksi yang mulai dikumpulkan museum pada April 2020, tak lama setelah pandemi melanda Amerika Serikat. Museum lain di seluruh dunia telah meluncurkan inisiatif serupa.
Lembaga-lembaga tersebut berharap untuk mendokumentasikan tidak hanya konsekuensi ilmiah, politik dan ekonomi dari pandemi, tetapi juga bagaimana penanganannya di seluruh dunia dalam hal budaya pop dan dunia kerja.
Museum Nasional Sejarah Amerika adalah bagian dari Smithsonian yang sangat besar, kompleks museum, pendidikan dan penelitian terbesar di dunia yang merupakan kemitraan publik-swasta.
Museum telah meluncurkan daya tarik nasional untuk ide-ide tentang item terkait pandemi lainnya yang dapat dilestarikan, dan meminta publik untuk berbagi pengalaman mereka di situs web khusus yang dapat diubah menjadi kapsul waktu digital.
Museum itu bermaksud untuk menampilkan beberapa objek untuk umum dalam pameran besar, "Dalam Penyakit dan Kesehatan," tetapi tidak menunjukkan kapan pertunjukan itu akan diselenggarakan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...