JAI: Pahlawan Hari Ini Melawan Radikalisme dengan Cinta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo, pada hari Kamis 10 Oktober 2019 menyerukan seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi radikalisme dan terorisme, sementara pada 6 Oktober 2019, Cendekiawan Muslim Prof Dr Azyumardi Azra mengatakan “ancaman radikalisme terhadap ideologi Pancasila itu riil.”
Sekretaris Pers dan Jurus Bicara Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JAI), Yendra Budiana, mengatakan Islam dalam kitab sucinya mengajarkan:
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepadaNya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.” (QS Al-A’raf [7]:56)
Bersandar pada ajaran Islam melalui kitab suci Al-Qur’an di atas, Khalifah Muslim Ahmadiyah Hazrat Mirza Nasir Ahmad, mengatakan, “Islam mengajarkan kita untuk hidup dengan semangat cinta, kasih sayang dan kerendahan hati. Islam mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada bedanya antara seorang Muslim dan Non Muslim. Pesan saya kepada anda semua, anda harus cinta untuk semua, kebencian tidak untuk siapapun.”
Yendra Budiana mengatakan, radikalisme berangkat dari sikap kebencian dan persepsi atas ketidakadilan. Cinta dan kasih sayang tulus tanpa kebencian pada siapapun merupakan solusi terbaik melawan gerakan radikalisme.
Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia melalui sayap organisasinya Humanity First Indonesia (HFI), Komunitas Donor Mata Indonesia (KDMI) Komunitas Donor Darah (Give Blood), Komunitas Cinta Kebersihan (Clean The City) terus melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta kemanusiaan.
“Melayani masyarakat tanpa memandang kawan dan lawan, tanpa memandang agama, suku, ras dan golongan dan menawarkan semangat cinta, kasih sayang dan kepedulian pada sesama manusia untuk Indonesia yang lebih maju dan damai,” kata Yendra Budiana dalam keterangan tertulisnya kepada satuharapan.com, hari Minggu (10/11).
Yendra Budiana menegaskan bahwa pahlawan hari ini adalah melawan radikalisme dengan cinta. “Selamat Hari Pahlawan, jayalah Indonesia. Love for all hatred for none,” katanya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...