Jajag Pendapat: Elon Musk Harus Mundur sebagai CEO Twitter
SATUHARAPAN.COM-Sebuah jajag pendapat oleh Elon Musk tentang apakah dia harus berhenti sebagai CEO Twitter menunjukkan mayoritas pengguna platform media sosial yang ikut serta memilih langkah tersebut, setelah jajag pendapat berakhir pada hari Senin (19/12).
Sekitar 57,5 persen suara untuk "Ya," sementara 42,5 persen menentang gagasan Musk mengundurkan diri sebagai kepala Twitter, menurut jajag pendapat yang diluncurkan miliarder itu pada hari Minggu (18/12) malam.
Lebih dari 17,5 juta orang mengambil bagian dalam pemungutan suara. Musk mengatakan pada hari Minggu dia akan mematuhi hasil jajak pendapat, tetapi tidak memberikan perincian kapan dia akan mundur jika hasil mengatakan dia harus mundur.
Saham Tesla Inc, pembuat mobil listrik yang dipimpin Musk, naik lebih dari lima persen dalam perdagangan premarket.
Musk, yang kehilangan gelarnya sebagai orang terkaya di dunia awal bulan ini, juga mendirikan perusahaan Boring Company, mendukung perusahaan perangkat medis Neuralink dan mengepalai perusahaan roket SpaceX.
Investor Tesla khawatir Musk telah menyebarkan dirinya terlalu tipis setelah kesepakatan Twitter. Tesla telah kehilangan hampir 60 persen nilainya tahun ini, karena, seperti pembuat mobil lainnya, ia berjuang melawan masalah rantai pasokan dan meningkatkan persaingan di ruang EV.
Bulan lalu, Musk mengatakan kepada pengadilan Delaware bahwa dia akan mengurangi waktunya di Twitter dan akhirnya menemukan pemimpin baru untuk menjalankan perusahaan media sosial tersebut.
Membalas komentar salah satu pengguna Twitter tentang kemungkinan perubahan CEO, Musk mengatakan pada hari Minggu, "Tidak ada penerus."
Jajag pendapat tersebut dilakukan setelah pembaruan kebijakan Twitter hari Minggu, yang melarang akun yang dibuat semata-mata untuk tujuan mempromosikan perusahaan dan konten media sosial lain yang berisi tautan atau nama pengguna untuk platform saingan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...