“Jakarta Kurang Peduli Bumi”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyambut baik peringatan Hari Bumi Internasional yang diperingati hari ini, Rabu (22/4). Namun, ia menyayangkan masyarakat Indonesia, khsususnya Jakarta kurang peduli terhadap bumi.
“Kita suka menyakiti bumi sendiri, saya ambil contoh misalnya berapa jumlah volume air yang diambil dari bumi? Luar biasa disedot terus. Tetapi, air minum untuk bumi nggak ada, semua permukaan bumi ditutup oleh bangunan, rapat dengan bangunan, dengan jalan, dan dengan beton,” ujar Djarot di Balai Kota, Rabu (22/4).
Sungai-sungai di Jakarta, kata Djarot kini telah mengecil sehingga banjir tak dapat dihindarkan. Untuk itulah, saat musrenbang beberapa waktu lalu ia sempat mengusulkan masing-masing wilayah di Jakarta memperbanyak sumur-sumur resapan.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengimbau kepada masyarakat Jakarta untuk menyadari keberadaan bumi yang semakin tua.
“Satu pesan saya pada semuanya, kita hanya punya satu bumi, only one, maka harus betul-betul kita jaga kelestariannya untuk kelanjutan masa mendatang,” ujar Djarot.
Selanjutnya, Djarot pun sempat menyinggung reklamasi yang disinyalir dapat menyebabkan laut mengecil. Padahal reklamasi adalah proyek yang tengah dijalankan Pemprov DKI sesuai Keppres Nomor 52 Tahun 1995.
Kendati demikian, Wagub mengatakan reklamasi tetap dilakukan karena Pemprov akan menyediakan lahan kompensasi bagi wilayah laut yang terambil.
Pemprov juga tengah berencana menambah ruang terbuka hijau di beberapa wilayah di Jakarta untuk menjawab tantangan masa depan bumi yang semakin mengering.
“Bumi kaya raya, tetapi tidak akan mampu memenuhi kerakusan manusia,” kata dia.
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...