Jalan Kaki 11 Menit dapat Cegah Kematian Dini
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para peneliti menemukan bahwa gerakan sederhana seperti berjalan selama 11 menit per hari sudah dapat menurunkan kemungkinan kematian dini.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam “British Journal of Sports Medicine”, tim peneliti berusaha untuk menentukan hubungan dosis-respons antara aktivitas fisik non-pekerjaan dan beberapa penyakit kronis dengan hasil kematian pada populasi orang dewasa.
Untuk semua penyebab kematian, kondisi yang dipertimbangkan untuk penelitian yakni termasuk penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, dan kanker.
Tim peneliti meninjau 196 artikel, termasuk 94 kelompok dengan lebih dari 30 juta peserta. Studi juga memantau peserta selama rata-rata 10 tahun untuk mengetahui kebiasaan olahraga, serta tingkat penyakit dan kematian mereka. Hal itu membuat penelitian ini terbesar dari jenisnya, menurut Live Science.
Seperti dilaporkan Medical Daily pada Selasa (28/2), para peneliti menemukan bahwa menghabiskan setidaknya 11 menit per hari untuk aktivitas fisik, atau 75 menit per minggu, sudah dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 17 persen. Jumlah yang sama dikaitkan dengan penurunan 7 persen dalam risiko kanker.
“Hubungan dosis-respons non-linear terbalik menunjukkan perlindungan substansial terhadap berbagai penyakit kronis hanya dari sedikit peningkatan aktivitas fisik non-pekerjaan pada orang dewasa yang tidak aktif berolahraga,” tulis tim tersebut.
Mereka menunjukkan bahwa aktivitas fisik sedang selama 11 menit, seperti jalan cepat, dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 23 persen. Jadi jika setiap orang melakukan ini setiap hari, 1 dari 10 kematian dini dapat dicegah.
"Jika Anda seseorang yang menganggap ide aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 menit seminggu agak menakutkan, maka temuan kami seharusnya menjadi kabar baik," kata Dr. Søren Brage, dari unit epidemiologi Medical Research Council Cambridge.
Brage mengatakan, melakukan beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak sama sekali. Ini juga merupakan awal yang baik, di mana bila seseorang beranggapan bahwa olahraga 75 menit seminggu mampu dilakukan, maka mereka dapat mencoba meningkatkannya secara bertahap hingga jumlah yang disarankan sepenuhnya.
Aktivitas fisik sedang didefinisikan sebagai aktivitas yang meningkatkan detak jantung dan mempercepat pernapasan. Tidak perlu melibatkan olahraga atau lari, yang membuat orang sulit bernapas.
“Misalnya, cobalah untuk berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja atau sekolah daripada menggunakan mobil, atau aktif bermain dengan anak atau cucu. Melakukan aktivitas yang Anda sukai dan mudah dimasukkan ke dalam rutinitas mingguan adalah cara terbaik untuk menjadi lebih aktif,” ujar Dr. Leandro Garcia, dari Queen's University Belfast.
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...