Jalan Suryakencana Bogor Bakal Jadi “Surga” Pejalan Kaki
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Menjadikan Kota Bogor sebagai “surga” para pejalan kaki bukan sekadar ucapan semata. Setelah membangun pedestrian seputar Kebun Raya Bogor pada 2016, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan segera merealisasikan revitalisasi pedestrian di sepanjang Jalan Suryakencana (Surken).
Diperkirakan pembangunan pedestrian di kawasan Pcinan tersebut memakan anggaran Rp14,7 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengatakan, saat ini lebar jalan dengan trotoar pedestrian Jalan Suryakencana kurang lebih sekitar 14 meter. Direncanakan pedestrian kira-kanan akan dilebarkan menjadi 2,5 meter sesi pertama. Sesi kedua setelah pedestrian untuk pejalan kaki selesai dan anggaran memungkinkan akan ditambah kembali 1 meter untuk jalur sepeda.
“Jadi total pedestrian 7 meter sisi kanan dan kiri. Sekarang masih tahap lelang. Ditargetkan Oktober sudah bisa dimulai dari selesai di akhir Desember 2018,” ujarnya seusai briefing Staf di Paseban Sri Bima, Balai Kota, Jalan Ir Juanda, Kota Bogor, Selasa (4/9/2018), seperti dilansir dalam lama resmi kotabogor.go.id.
Dengan rencana pelebaran pedestrian tersebut, lanjut Chusnul, badan jalan yang bisa dilalui kendaraan berkurang, dari sepuluh meter menjadi tujuh meter. Kebijakan tersebut diambil Pemkot Bogor untuk memprioritaskan akses bagi pejalan kaki dari mulai Lawang Suryakencana hingga Gang Aut.
“Rencana awalnya hanya 2 meter, baik di sebelah kiri maupun sebelah kanan jalan. Tapi Pak Wali ingin pedestrian lebih lebar agar benar-benar nyaman untuk pejalan kaki, seperti jalan di Braga, Kota Bandung,” ia menjelaskan.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, revitalisasi Jalan Suryakencana ini merupakan proyek besar yang melibatkan banyak dinas. Mulai dari Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi dan UMKM, Satuan Polisi Pamong Praja, camat, lurah, sehingga dibutuhkan koordinasi yang luar biasa. Sebab, tujuan dari revitalisasi ini bukan sekadar mempercantik kota saja tetapi menghidupkan ekonomi Kota Bogor.
“Sekarang toko-toko di sana tutup jam 5 sore.Kalau pedestriannya dilebarkan pasti mereka akan buka sampai malam dan kita ingin kota ini jadi surga pejalan kaki,” katanya.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...