Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 19:39 WIB | Kamis, 04 Juni 2015

Jalani Perbaikan, Pesawat Tenaga Surya Tertahan di Jepang

Pesawat bertenaga surya Solar Impulse 2, melakukan pendaratan darurat di Nagoya, Jepang, dalam perjalanan menempuh jarak terpanjang, Nanjing, Tiongkok, menuju Kepulauan Hawaii. (Foto: AFP)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Pesawat bertenaga surya Solar Impulse 2 akan berada di Jepang selama sekitar sepekan, kata pilotnya, Andre Borschberg, setelah mengalami kerusakan pada bagian sayap seusai melakukan pendaratan darurat di negara itu.

Pesawat itu terbang menuju Hawaii dari Nanjing, Tiongkok, Minggu (31/5), dalam tahapan paling ambisius dari upaya memecahkan rekor untuk mengelilingi dunia hanya dengan menggunakan tenaga surya.

Tapi kontroler misi memaksa pesawat berteknologi tinggi itu mendarat di Nagoya pada Senin (1/6), ketika embusan udara dingin dari depan di atas Pasifik menghalangi perjalanannya menuju kepulauan di wilayah AS tersebut.

Embusan angin merusak aileron (kemudi guling),  engsel gerak pada ujung sayap yang mengontrol kestabilan pesawat.

“Butuh waktu satu pekan bagi kami memperbaikinya,” ujar pilot Andre Borschberg kepada para wartawan di Nagoya, Rabu (3/6) malam, “Ini kerusakan kecil, bukan besar.”

Borschberg menambahkan, ada beberapa material yang harus diambil dari Swiss, markas besar Solar Impulse.

Penggagas misi, Bertrand Piccard, yang juga pilot pesawat itu bergantian dengan Borschberg mengingat pesawat itu dirancang hanya untuk satu penumpang, menambahkan paparan pada elemen pesawat juga akan menjadi masalah.  “Sayap harus sepenuhnya terlindung dari hujan dan paparan sinar matahari,” kata Piccard.

Tahap ketujuh dari misi bersejarah pesawat tersebut adalah penerbangan sejauh 8.500 kilometer dari Nanjing, Tiongkok, menuju Hawaii,  sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu enam hari enam malam tanpa henti. (Ant/AFP)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home