Jam Kiamat Bergerak ke 89 Detik Mendekati Tengah Malam
Ini bergerak di tengah ancaman perubahan iklim, perang nuklir, pandemi, dan kecerdasan buatan.
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Bumi bergerak mendekati kehancuran, kata kelompok advokasi berorientasi sains pada hari Selasa (28/2) saat memajukan “Jam Kiamat” (Doomsday Clock) yang terkenal menjadi 89 detik menjelang tengah malam, yang merupakan waktu terdekat yang pernah ada.
Buletin of the Atomic Scientists membuat pengumuman tahunan — yang menilai seberapa dekat umat manusia dari hari kiamat — dengan mengutip ancaman yang mencakup perubahan iklim, proliferasi senjata nuklir, ketidakstabilan di Timur Tengah, ancaman pandemi, dan penggabungan kecerdasan buatan dalam operasi militer.
Jam telah menunjukkan waktu 90 detik menjelang tengah malam selama dua tahun terakhir dan "ketika Anda berada di jurang ini, satu hal yang tidak ingin Anda lakukan adalah melangkah maju," kata Daniel Holz, ketua dewan sains dan keamanan kelompok tersebut.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka khawatir tentang kerja sama antara negara-negara seperti Korea Utara, Rusia, dan China dalam mengembangkan program nuklir. Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga telah berbicara tentang penggunaan senjata nuklir dalam perangnya melawan Ukraina.
"Banyak retorika yang sangat mengganggu," kata Holz. "Ada perasaan yang berkembang bahwa ... beberapa negara mungkin akan menggunakan senjata nuklir, dan itu mengerikan."
Dimulai pada tahun 1947, kelompok advokasi tersebut menggunakan jam untuk melambangkan potensi dan bahkan kemungkinan orang melakukan sesuatu untuk mengakhiri umat manusia.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, waktu mendekati 17 menit menjelang tengah malam. Dalam beberapa tahun terakhir, untuk mengatasi perubahan global yang cepat, kelompok tersebut telah berubah dari menghitung mundur menit hingga tengah malam menjadi menghitung mundur detik.
Kelompok itu mengatakan waktu dapat diputar kembali jika para pemimpin dan negara bekerja sama untuk mengatasi risiko eksistensial. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kekacauan Terjadi pada Festival Hindu Maha Kumb Mela di Indi...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 15 orang tewas dalam penyerbuan di pertemuan keagamaan terbesa...