Jangan Gunakan Tuhan untuk Kepentingan Pribadi
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus mengingatkan agar Tuhan jtidak dijadikan tameng untuk kepentingan sesaat, karena hal tersebut akan menghambat datangnya rahmat Tuhan bagi manusia.
Dalam homili yang disampaikan di Lapangan Santo Petrus, pada hari Rabu (7/9), Paus Fransiskus mengatakan di seluruh dunia manusia selalu berusaha membangun dirinya serupa dengan Tuhan. Namun, upaya tersebut tidak berhasil karena tidak mendapat restu dari Tuhan.
"Banyak orang yang menjadikan Tuhan tameng iman dalam ruang terbatas mereka sendiri. Namun, iman tersebut hanya untuk pribadi, dan tidak membangkitkan hati nurani,” kata Paus Fransiskus.
Dia menyebutkan beberapa cara yang digunakan banyak orang di dunia yang membuat gambar palsu tentang Tuhan, seperti orang-orang yang memanggil nama-Nya dalam membela kepentingan mereka sendiri, atau untuk kepentingan kebencian dan kekerasan.
“Iman kepada Tuhan adalah tahan uji dan penuh belas kasihan seperti yang ditunjukkan Yesus Kristus, dan iman tersebut akan mendorong manusia dalam perbuatan baik dan damai,” kata dia.
Dengan mengacu kepada Matius 3:13-17 (perikop yang mengisahkan Yesus dibaptis Yohanes Pembaptis), Paus Fransiskus mengemukakan banyak orang di dunia yang sering bersikap ragu-ragu seperti Yohanes Pembaptis yang masih mempertanyakan ketuhanan Yesus Kristus.
Paus mengatakan Yesus yang menyuruh Yohanes Pembaptis pergi dan mewartakan tentang kabar keselamatan merupakan jawaban yang harus direspons umat Kristiani saat ini. “Yesus Kristus menjawab: ‘Pergi dan wartakanlah apa yang kau lihat dan dengar’,” kata dia.
Dia menambahkan, dengan mempercayai Yesus Kristus, orang yang berkekurangan seperti tunanetra, tunawisma, kusta, tunarungu, tidak dikucilkan. Selain itu kaum papa akan terus dimuliakan dengan Firman Tuhan.
“Tindakan tersebut adalah konkret, dan dengan cara tersebut menjadikan Karya Ilahi terlihat nyata di dunia,” kata Paus Fransiskus.
Paus mengatakan Tuhan tidak mengirimkan anak-Nya ke dunia untuk menghukum orang-orang berdosa, atau untuk menghancurkan orang jahat, melainkan mengundang orang berbuat kebaikan, dan menemukan jalan damai.
“Kami umat Kristiani percaya, Yesus Kristus dan kami berkeinginan tumbuh dalam pengalaman hidup dari misteri cinta,” kata dia.
Dia mengatakan umat Kristiani berkomitmen untuk tidak menghambat terwujudnya cinta kasih Yesus Kristus, melainkan meminta karunia iman yang besar untuk menjadi diri sendiri yang mencerminkan gambaran Yesus Kristus seutuhnya. (catholicnewsagency.com)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...