Jangan Skip!! Tips Gaya Hidup Sehat untuk Remaja
Jakarta, Satuharapan.com, Hai BEST Teens, pernahkah kamu mengantuk saat belajar di kelas? Tahukah kamu, kalau kondisi itu bisa disebabkan konsumsi makanan tinggi kalori seperti nasi dan lauk berlemak dalam porsi yang terlalu banyak.
Bagaimana dengan boba dan minuman manis lainnya, apakah kamu salah satu penggemarnya? Nah ternyata, boba dan sejenisnya bisa mempengaruhi mood kamu. Apalagi jika mood sedang kurang bagus, mengonsumsi minuman tersebut bukannya mendinginkan hati, tapi justru membuat emosi semakin tak terkendali.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, kamu sebagai seorang remaja perlu mengatur pola makan dan menjalankan gaya hidup sehat. Mengapa? Ini dikarenakan fisik kalian masih terus mengalami pertumbuhan hingga usia 19 tahun, sehingga tubuh perlu distimulasi dengan pola makan yang tepat agar bertumbuh dengan optimal.
Berikut 7 tips gaya hidup sehat untuk remaja, langsung dari Rita Ramayulis, Ketua Indonesia Asosiasi Ahli Gizi Olahraga (ISNA).
1. Cukupkan asupan protein
Mengonsumsi protein membuat otot menjadi kuat dan semakin semangat menjalani aktivitas. Dalam sehari kita perlu mengasup 7 makanan yang mengandung protein seperti, ikan, telur, ayam tanpa kulit, tempe, tahu, dan kacang kedelai.
2. Konsumsi zat besi
Erat kaitannya dengan distribusi sel darah merah yang membawa oksigen dan zat gizi keseluruh tubuh dan otak, jika kadar zat besi kita rendah maka dapat menimbulkan rendahnya imunitas tubuh, anemia, gangguan tumbuh kembang, sering sembelit, bahkan berpengaruh pada terganggunya suasana hati.
Untuk itu, makanan yang mengandung zat besi, seperti ayam, ikan, dan daging perlu kamu prioritaskan. Jangan lupa, lanjutkan dengan memakan sayur dan buah-buahan agar zat besi diserap tubuh dengan sempurna.
3. Kurangi konsumsi gula
Gula memang selalu menggoda. Rasa manisnya bisa menjadi mood booster mu. Namun, kamu perlu tahu kalau mengonsumsi banyak gula ternyata bisa mengakibatkan penuaan dini, serangan radikal bebas, risiko gemuk, dan berakibat pada masalah pencernaan. Dalam sehari konsumsi gula ideal adalah 26 gram atau setara dengan dua sendok gula per hari.
4. Kurangi konsumsi garam
Mie instan, makanan kaleng, fast food, ikan asin, saus sambal adalah beberapa contoh makanan yang memiliki kadar garam yang sangat tinggi. Kalau tidak dibatasi konsumsinya, bisa mengakibatkan cairan tertahan di tubuh dan membuat berat badan bertambah, selain itu juga berpotensi meningkatkan serangan jantung.
5. Kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan berlemak
Trans fat (lemak jenuh) sangat berbahaya untuk kesehatan. Lemak jenuh yang biasanya ditemukan dalam makanan yang digoreng, bisa menghambat peredaran darah yang menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung koroner dan stroke. Jadi, dibanding mengonsumsi masakan yang digoreng, mulailah memilih makanan yang diolah dengan metode lain, seperti kukus, pepes, panggang, rebus, kaldu, cah, dan ongseng.
6. Harus lebih banyak bergerak
Kita harus melakukan 7000 langkah setiap harinya untuk dikatakan bergerak aktif. Apa sih yang kita dapat jika rajin bergerak? Energi pada tubuh akan seimbang, otot tubuh tumbuh optimal, otak lebih teroksigen, dan membuat sel darah putih berkembang sehingga daya tahan tubuh jadi terjaga.
7. Mengatur pola tidur sesuai jam sirkadian.
Pukul 22.30 WIB gerakan usus dalam tubuh ditekan sampai 0, untuk itu jangan makan pada waktu tersebut karena kalian akan mengalami gangguan usus atau maag.
Kemudian, pukul 23.00-02.00 WIB adalah waktu terbaik untuk tidur, dimana proses recovery otot dan memori sedang berlangsung. Dengan tidur nyenyak, maka proses recovery akan berjalan sempurna, dan hal ini akan membuat daya ingat lebih baik saat terbagun di pagi hari.
Rita memberikan tips tersebut kepada puluhan peserta pelatihan Peer Educator Kesehatan, yang merupakan siswa terpilih dari 20 SLTAK PENABUR Jakarta. Ia hadir menjadi salah satu pembicara yang menyampaikan materi “Gaya Hidup Sehat Remaja” pada Jumat, 3 November 2023.
Rita berharap agar bekal yang diberikan kepada peserta tidak hanya disimpan untuk diri sendiri, tetapi juga diinformasikan kepada teman-teman, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan di sekolah.
Pelatihan Peer Educator Kesehatan SLTAK PENABUR Jakarta berlangsung dari 1-3 November 2023 di PENABUR Learning Center (PLC), Tangerang. Selain mendapatkan materi gaya hidup sehat, siswa juga dibekali pengetahuan terkait membangun body image positif, mengetahui bahaya rokok dan produk tembakau, paparan bahaya dan rehabilitasi NAPZA dengan mengunjungi Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Jawa Barat, kampanye stop bullying, dan public speaking untuk membantu siswa dapat berkomunikasi dengan tepat kepada teman-teman di sekolah.
“Langkah pertama sebagai peer educator yang akan saya lakukan setelah selesai pelatihan ini adalah lebih menghargai dan bersyukur atas apa yang dimiliki, menghargai, dan mendengarkan teman-teman di sekolah, sehingga tahu apa yang harus diubah sebagai seorang agen perubahan.” ujar Jessica, peer educator dari SPK SMAK PENABUR Tanjung Duren.
Vito, peer educator dari SMAK PENABUR Kota Wisata berharap agar secara individu Ia bisa melakukan tugas dengan menyampaikan bekal pelatihan yang didapatkan kepada teman-teman di sekolah secara langsung, “Untuk projek kelompok, saya dan tim peer educator sudah merancang lewat action plan dan tinggal dijalankan saja.” tuturnya.
Peer educator merupakan pendidik yang melakukan kegiatan edukasi untuk mempengaruhi kelompok sebaya dengan memberikan dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Para siswa yang dipilih oleh sekolah menjadi peer educator diharapkan menjadi profil siswa yang BEST (Be Tough, Excel Worldwide, Share with Society, Trust in God) dengan menjadi agent of change (agen perubahan), lewat penerapan gaya hidup sehat remaja tanpa merokok, alkohol, drugs, dan menghentikan aksi bullying.
Editor : Eti Artayatini
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...