Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 11:21 WIB | Kamis, 29 Agustus 2013

JATAM Menggelar Aksi Damai di Kantor Kementerian ESDM

JATAM Menggelar Aksi Damai di Kantor Kementerian ESDM
Salah satu aktivis Jatam yang menggelar aksi damai di depan kantor Kementerian ESDM jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat menuntut tentang permasalahan tambang di Indonesia, Kamis (29/8) (Foto-foto : Dedy Istanto).
JATAM Menggelar Aksi Damai di Kantor Kementerian ESDM
Sejumlah aktivis yang aksi duduk di depan gerbang pintu Kementerian ESDM Jakarta.
JATAM Menggelar Aksi Damai di Kantor Kementerian ESDM
Salah satu aktivis yang beraksi dengan menggunakan bambu runcing.
JATAM Menggelar Aksi Damai di Kantor Kementerian ESDM
Sejumlah aktivis yang menggelar aksi damai di depan pintu gerbang Kementerian ESDM Jakarta.
JATAM Menggelar Aksi Damai di Kantor Kementerian ESDM
Sebuah spanduk yang bertuliskan tuntutan yang terpasang dipagar pintu gerbang Kementerian ESDM.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah aktivis dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menggelar aksi damai di depan gerbang kantor Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

JATAM melihat bahwa Indonesia di hari ulang tahunnya yang ke-68 belum merdeka dari pemiskinan. Hal ini terkait dengan terungkapnya kasus suap Kernel Oil kepada kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Minyak dan Gas yang menurutnya hanyalah sebagian kecil dari sekian banyaknya kasus di pertambangan.

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanyalah sebagai pemulus bagi korporasi pertambangan. Pihak inilah yang paling bertanggung jawab atas perampokan terhadap Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang menjerumuskan negara ini mengalami penindasan dan pemiskinan.

Jatam mencatat setidaknya ada delapan dosa besar dalam permasalahan pertambangan di antaranya, yaitu :

  1. perampasan ruang hidup dan keselamatan warga.
  2. Pertambangan adalah aktor kriminalisasi warga.
  3. Pertambangan adalah rumah korupsi yang paling nyaman.
  4. Menghancurkan fungsi-fungsi layanan alam.
  5. Perusak nilai-nilan sosial dan budaya.
  6. Aktor utama pemiskinan struktural.
  7. Hilangnya kedaulatan atas sumber kekayaan negara.
  8. Penyebab konflik vertikal dan horizontal.

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home