Jateng Buka SMK Inklusi Fasilitasi Pelajar Difabel
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membuka sekolah inklusi dengan percontohan di SMK Jateng sebagai salah satu bentuk fasilitasi terhadap pelajar difabel.
"Hal ini agar siswa dengan disabilitas mendapatkan keterampilan dan mengembangkan potensi untuk bisa hidup mandiri di kemudian hari," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Gatot Bambang Hastowo di Semarang, hari Kamis (16/3).
Menurut dia, hal tersebut juga untuk mengantisipasi masih banyaknya jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) yang belum terlayani saat ini.
Ia menjelaskan, bahwa perpindahan kewenangan Sekolah Luar Biasa ( SLB) dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi masih meninggalkan banyak permasalahan untuk segera diselesaikan.
"Setidaknya ada sekitar 15 permasalahan yang perlu diselesaikan, di antaranya adalah kurangnya jumlah guru SLB karena memasuki masa pensiun. 30 persen dari sekitar 1.437 guru PNS SLB di Jateng akan segera pensiun pada 2019," katanya.
Selain itu, kata dia, jumlah SLB baik negeri maupun swasta masih sangat sedikit karena tercatat baru ada 173 SLB negeri dan swasta di Jateng, bahkan lima kabupaten belum memiliki SLB negeri.
Kelima kabupaten itu adalah Kabupaten Demak, Klaten, Magelang, Banyumas, dan Wonosobo.
"Akibatnya, baru sekitar 15.477 siswa yang terlayani, sedangkan 20.467 anak berkebutuhan khusus belum dapat terlayani," katanya.(Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...