Jelang Natal, DPR Imbau Tokoh Agama Beri Ajaran Nabi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengimbau seluruh tokoh agama yang ada di seluruh Indonesia agar dapat memberi pemahaman ajaran nabi kepada pengikutnya.
Hal tersebut disampaikannya sebagai pesan jelang Hari Natal yang akan dirayakan umat Kristiani pada Kamis (25/12) mendatang.
“Tokoh agama diimbau untuk dapat memberi pemahaman sungguh-sungguh kepada masyarakat mengenai ajaran agamanya masing-masing dan kembali melihat pada ajaran nabi,” kata Sodik dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Selasa (23/12)
Dia mengaku percaya agama mana pun pasti mengajarkan tentang kedamaian, toleransi, saling menghormati satu sama lain, dan tidak saling menyakiti.
Menurut Sodik, perayaan Natal dan tahun baru selalu berkaitan dengan kumpulan dan mobilisasi massa, selayaknya Hari Raya Idul Fitri. Kerumunan massa tersebut akan mengundang kelompok-kelompok kepentingan teror yang pada intinya ingin mencari perhatian masyarakat dalam setiap aksinya.
“Oleh karena itu, perayaan Natal dan tahun baru setiap tahunnya menjadi perhatian pemerintah dan DPR,” ujar dia.
Guna menghadapi teror jelang perayaan Natal dan tahun baru 2015, kata Wakil Ketua Komisi VIII, negara harus lebih antisipatif dan tidak boleh reaktif. Dia pun mendukung kepada kepolisian untuk melakukan tindakan preventif.
“Seperti yang dilakukan saat ini, jelang hari raya kepolisian selalu meningkatkan kewaspadaan dan keamanan masyarakat,” kata Politikus Partai Gerindra itu.
“Kepada masyarakat diimbau tidak terprovokasi dan jika terjadi gejala-gejala terror diharap segera melaporkan kepada yang berwajib,” dia menambahkan.
Sodik juga mengungkapkan kerukunan umat beragama yang terjadi saat ini belum sejati, karena masih berpeluang adanya gesekan konflik sosial.
Pendirian Rumah Ibadah
Masih terkait kehidupan umat beragama, dia pun mengingatkan pejabat agar dapat bertindak adil, jujur dan tegas, contohnya dalam pendirian tempat ibadah.
“Bisa dengan menghidupkan kembali forum dialog antar umat beragama, terutama mengembalikan posisi Forum Kerukunan Umat Beragama pada makna sesungguhnya, tidak sekadar artifisial dan seremonial belaka,” kata Sodik.
Atau dengan melakukan acara kebangsaan bersama seperti urusan kemanusiaan dan penanganan bencana alam,” dia menambahkan.
Editor : Bayu Probo
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...