Jelang Natal Stok Telur Ayam Mulai Menipis di Manokwari
MANOKWARI, SATUHARAPAN.COM - Stok telur ayam ras di Manokwari, Papua Barat, sudah mulai menipis menjelang Hari Raya Natal tahun 2018.
Saat ini masih ada para agen dan pedagang pengecer yang menjual, namun mereka sudah menerapkan harga lebih tinggi dari biasanya. Satu rak telur berisi 30 butir yang biasa dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp55.000, kini sudah naik menjadi Rp60.000 hingga Rp70.000.
Bahkan ada swalan yang sudah menjual dengan harga Rp30.000 per-10 butir. Kondisi ini terjadi karena kapal pengangkut telur dari Surabaya-Manokwari masih tertahan di Makassar.
"Keterangan para pedagang seperti itu, tapi kapi akan mencoba berkoordinasi juga dengan PT Pelni dan PT Pelindo serta perusahaan jasa pelayaran lainya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, George Yarangga di sela Inspeksi Mendadak di Manokwari, Kamis (20/12).
George, mengutarakan kapal dari Makassar baru bisa tiga di Manokwari antara 25 atau 26 Desember 2018. Ia berharap kapal bisa tiba lebih cepat sehingga tidak terjadi kelangkaan.
"Natal tahun lalu juga terjadi kelangkaan.Telur seharusnya tiba lebih cepat, jadi terlambat karena kapal dari Surabaya harus ke Nabire dulu baru kembali ke Manokwari. Saya berharap Natal tahun ini tidak demikian," kata George.
Wakapolda Papua Barat Kombes Pol Tatang pada kesempatan yang sama mengatakan, Polda Papua Barat sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Saat ini mereka sedang bekerja menelusuri kemungkinan terburuk terkait perdagangan telur serta bahan pokok lain di daerah tersebut.
"Kita semua berharap stok aman, pasokan lancar. Mudah-mudahan kendala distribusi segera diselesaikan sehingga telur bisa kembali normal, yang kita jaga jangan sampai ada aksi penimbunan," kata Tatang.
Satgas Pangan Polda Papua Barat bersama Kementerian Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat serta Bulog Subdivre Manokwari, Kamis, melakukan inspeksi di pasar Wosi Manokwari, gudang distributor dan swalayan.
Stok bapok di daerah tersebut aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar hingga Maret 2019. Dari seluruh kebutuhan pokok hanya telur yang terancam terjadi kelangkaan.
"Stok beras, gula dan berbagai bahan pokok lain ketersediaannya cukup. Harganya pun masih dalam batas wajar dan semua masih berada dalam batas HET (harga eceran tertinggi)," kata Tatang. (Antaranews)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...