Jelang Paskah, PM Inggris Bicarakan Iman Kristennya
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Inggris, David Cameron, berbicara tentang “kedamaian” dan “bimbingan” yang ia temukan dalam iman Kristennya. Dalam komentar langka atas keyakinan agamanya, ia menekankan pentingnya mengajar anak-anak tentang aspek-aspek religius Paskah.
Dia mengatakan kepada BBC Radio Norfolk bahwa ia ingin Nancy, Arthur, dan Florence memahami bahwa Paskah lebih dari sekadar “telur cokelat”. Pernyataannya itu muncul dalam pesan Paskah dari kantor Downing Street yang diunggah di YouTube, Rabu (9/4).
Di dalamnya, ia mengatakan: “Paskah bukan hanya waktu bagi orang Kristen di seluruh negara kita untuk merenung, melainkan waktu bagi seluruh negara kita untuk merefleksikan apa yang dibawa kekristenan untuk Inggris.”
Cameron berbicara tentang “aksi kebaikan tak terhitung” yang dilakukan setiap hari di Inggris oleh “orang-orang yang percaya dan mengikut Kristus”.
Pengunduran Diri Miller
“Inti dari kekristenan adalah untuk ‘mengasihi sesama’ dan jutaan orang telah benar-benar menghayatinya,” Cameron menambahkan. Ia juga memuji program Alpha yang diterapkan penjara dan “semangat” yang ditunjukkan oleh para relawan yang telah membantu warga korban badai musim dingin di selatan Inggris.
Ia mengatakan pemerintah telah meningkatkan pendanaan untuk program Near Neighbours, yang mendorong anggota kelompok agama yang berbeda di kota-kota untuk bekerja sama dalam proyek “aksi sosial”.
Cameron menerima kunjungan para pemimpin Kristen di Downing Street pada Rabu, setelah hari itu didominasi berita pengunduran diri Menteri Kebudayaan, Maria Miller, yang dikritik karena pengeluaran pribadinya.
“Alkitab mengatakan kepada kita saling menanggung beban. Setelah hari ini saya pasti mencari relawan yang mau saya ajak untuk menanggung beban itu,” katanya pada pertemuan itu.
Menurut laporan kantor berita Bloomberg, perdana menteri tidak menyinggung pernikahan gay—kebijakan diperkenalkan oleh Miller yang kemungkinan bakal merusak hubungan pemerintah dengan Gereja Inggris—dalam komentarnya.
Sebaliknya, ia berterima kasih kepada gereja-gereja untuk pekerjaan yang mereka lakukan dengan orang miskin dan mendesak mereka untuk berbicara bagi orang Kristen menderita penganiayaan di seluruh dunia.
Penyelamat Kami
Ia mengatakan, “saat-saat damai terbesar” terjadi pada suatu Kamis pagi ketika ia menghadiri Ekaristi di St Mary Abbots, gereja di London barat yang terkait dengan sekolah anak-anaknya. “Saya menemukan sedikit kedamaian dan mudah-mudahan sedikit bimbingan,” kata dia. Cameron dikatakan menyebut Yesus Kristus sebagai “penyelamat kami” selama pembicaraan.
Dalam wawancara dengan BBC Norfolk pada Kamis (10/4), Cameron mengatakan ia dan anak-anaknya merenungkan “apa arti Paskah sejati” saat mereka makan sarapan pagi itu.
“Saya sangat terkesan dengan pengetahuan mereka tentang Jumat Agung dan Minggu Paskah,” katanya. “Kami memiliki sedikit percakapan tentang itu, bahwa Paskah bukan sekadar tentang telur cokelat. “Itu salah satu tema saat sarapan di rumah keluarga Cameron.”
Pada 2009, Cameron mengatakan kepada BBC One Songs of Praise: “Saya percaya pada Tuhan dan saya seorang Kristen dan beribadah—walau tidak teratur sebagaimana seharusnya—tapi saya pergi ke gereja."
“Apakah saya berlutut dan meminta petunjuk saat masalah muncul? Tidak, saya tidak melakukannya. Tapi doa adalah bagian dari hidup saya.”
Politisi Inggris secara tradisional menghindar dari berbicara tentang keyakinan agama mereka sendiri di depan umum, sikap disimpulkan oleh mantan spin doctor (konsultan politik) Tony Blair, Alastair Campbell, yang pada 2003 dilaporkan telah mengatakan: “Kami tidak mengajak Allah.”
Blair menerima iman Katolik Roma setelah tidak jadi perdana menteri dan mendirikan Yayasan Iman untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik antarkelompok agama di seluruh dunia.
Program Alpha
Program Alpha adalah kursus yang bertujuan memperkenalkan dasar-dasar iman Kristen. Penyelenggara Alpha menyebutnya sebagai “kesempatan untuk mengeksplorasi makna hidup”. Kursus Alpha dijalankan di gereja, rumah, tempat kerja, penjara, universitas, dan berbagai lokasi lain. Program ini dijalankan di seluruh dunia oleh semua denominasi Kristen utama.
Kursus Alpha dimulai pada 1977 oleh Pendeta Charles Marnham, pendeta di Holy Trinity, Brompton, Gereja Inggris paroki di London. Alpha dimulai sebagai kursus untuk anggota gereja pada dasar-dasar iman Kristen tetapi kemudian mulai menjadi digunakan sebagai pengantar bagi mereka yang tertarik mendalami iman. Pendeta John Irvine, pada saat itu pendeta di Holy Trinity, Brompton, mengambil alih menjalankan kursus dan mengembangkan menjadi format 10 minggu yang berlanjut hingga hari ini. Pada 1990 Pendeta Nicky Gumbel, pada saat itu pendeta di Holy Trinity, mengambil alih kursus atas undangan Pendeta Sandy Millar dan mengawasi revisi dan perluasan.
Pada 2008 lebih dari 33.500 program studi yang ditawarkan di 163 negara oleh Anglikan, Presbyterian, Lutheran, Baptis, Methodist, Pantekosta, Gereja Gerakan Baru British dan Ortodoks, dan Gereja Katolik Roma. Lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia telah menghadiri kursus Alpha (dua setengah juta di Inggris).
Menteri Kebudayaan Mengundurkan Diri
Maria Miller yang menjadi menteri budaya dalam kabinet pimpinan Perdana Menteri David Cameron, pada Rabu (9/4), mengajukan pengunduran diri dari jabatannya tersebut.
Miller mengundurkan diri karena tak mau meresahkan pemerintah setelah ada penyelidikan terhadap skandal pelanggaran pengelolaan keuangan terkait kepemilikan rumah yang ada di Wimbledon, Inggris selatan.
“Saya tak menyangkal hasil laporan tim penyidik independen tersebut,” kata Miller saat sesi wawancara dengan media televisi. Tak ada penyangkalan dari Miller tersebut, kemudian berujung pengajuan pengunduran dirinya sebagai Menteri Kebudayaan Inggris.
Saat warga mengetahui bahwa Miller telah melakukan pelanggaran keuangan, muncul petisi online yang ditandatangani lebih dari 185.000 orang yang menuntut agar Miller membayar kerugian yang disebabkannya atau alternatif lain, ia harus mengundurkan diri. Miller memilih pilihan terakhir dengan mengajukan surat pengunduran diri kepada PM Cameron.
Untuk mengisi posisi yang lowong dalam kabinetnya, PM Cameron segera menunjuk mantan bankir bernama Sajid Javid sebagai pengganti Maria Miller.
Ayah Javid, Abdul, sopir bus, datang ke Inggris dari Pakistan pada 1961, dilaporkan hanya punya £1 (Rp 19.000) di sakunya. Dia menetap di Rochdale, tempat Javid lahir pada 1969. Empat saudara laki-laki Javid juga lahir di Rochdale. Dia masuk sekolah negeri dan memperoleh beasiswa di Exeter University, belajar ekonomi dan politik. (bbc.com/wikipedia.org/AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...