Jelang Putusan MK, Lalu Lintas Sekitar Gedung MK Macet
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat pada Kamis (21/8) mengalami kemacetan parah, menjelang hakim Mahkamah Konstitusi membacakan putusan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum, yang diajukan pasangan Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Pantauan kantor berita Antara, menunjukkan kawat besi, sejumlah kendaraan barakuda dan "water cannon", juga seratusan polisi anti-huru-hara, sudah menutup ujung Jalan Medan Merdeka Barat tepatnya di depan gedung Indosat, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Akibat penutupan tersebut, kendaraan bermotor dari arah Jalan MH Thamrin yang akan lewat jalan tersebut, dibelokkan menuju Jalan Budi Kemuliaan, atau Jalan Medan Merdeka Selatan.
Kemacetan parah juga terjadi di Jalan Budi Kemuliaan di samping Gedung Bank Indonesia, menuju Jalan Abdul Muis mengingat jalan tersebut tidak terlalu lebar, namun dilalui ratusan mobil, sepeda motor serta bus kota dan bus kementerian, yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat.
Saat di pertigaan Jalan Budi Kemuliaan dan Jalan Abdul Muis, tepatnya di depan Rumah Sakit Budi Kemuliaan kemacetan parah terjadi, karena begitu padatnya kendaraan yang melalui dua jalan tersebut, sekalipun di pertigaan tersebut sudah dijaga oleh belasan polisi lalu lintas.
Sejumlah mikrolet jurusan Tanah Abang-Kota, yang mangkal dan berhenti seenaknya di sepanjang Jalan Abdul Muis, ikut menambah parah kemacetan di jalan tersebut, belum lagi ditambah adanya bis karyawan milik kementerian yang akan masuk, dari arah belakang gedung kementerian.
Meskipun kemacetan parah terjadi di Jalan Abdul Muis dan Jalan Budi Kemuliaan, namun tidak sampai berhenti total karena polisi lalu lintas dengan sigap mengatur arus lalu lintas.
Sejumlah pegawai yang kantornya berada di Jalan Medan Merdeka Barat dan ditutup jalannya, banyak yang memilih jalan kaki menuju kantor, dari ujung selatan jalan protokol tersebut, dibanding harus memutar menggunakan kendaraan melalui Jalan Abdul Muis.
Sementara di Jalan Medan Merdeka Timur kemacetan belum terlalu parah. Namun demikian puluhan polisi lalu lintas tetap mengatur arus lalu lintas, karena jalan menuju Jalan Medan Merdeka Utara ditutup, sehingga pengendara dialihkan menuju Jalan Perwira, di sekitar Lapangan Banteng dan Masjid Istiqlal.
Polisi prediksi 7.000 orang ke Mahkamah Konstitusi
Polisi memperkirakan sedikitnya 7.000 orang demonstran akan turun ke jalan dan berkumpul di sejumlah lokasi di Jakarta Pusat.
"Massa diperkirakan berjumlah 7.500 hingga 9.000 orang tapi kebanyakan di Bundaran HI," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyanto, kepada wartawan di Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8) pagi.
"Personel kepolisian sudah siaga mengamankan berbagai titik di sekitar gedung, tidak perlu pakai senjata api cukup negosiasi saja," tambahnya.
Jumlah total personel kepolisian yang dikerahkan di seluruh Jakarta hari ini, mencapai 21.000 orang.
Pengamanan di gedung MK dan sekitarnya, dibagi menjadi empat area utama, dimulai dari dalam ruang sidang hingga ke Jalan Merdeka Barat.
Lalu lintas di jalan tersebut akan dialilhkan dan dipastikan steril dari massa pendukung salah satu calon presiden.
Tidak ada himbauan kepada masyakarat untuk menghentikan kegiatan mereka.
"Tidak ada perintah tutup sekolah dan tutup kantor, operasional berjalan biasa tapi itu hak mereka [jika ingin tutup], termasuk masyarakat yang punya kantor di sini silakan saja," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyanto.
Polda Metro Jaya juga bekerja sama dengan Polda Jawa Barat dan Polda Banten untuk mengamankan kemungkinan adanya aliran massa yang datang.
"Akses dari Banten dan Jawa Barat tidak diblokir tapi disekat, ada pemeriksaan yang bersifat preventif," tambahnya.
Sidang akan dimulai pada pukul 14:00 WIB dan arus lalu lintas akan mulai dialihkan pada pukul 07:00 WIB . (Ant/bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...