Jelang Ramadan Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menjelang Ramadan sejumlah harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan yang dipicu oleh adanya peningkatan permintaan dari masyarakat.
Sejumlah pedagang di pasar-pasar Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengakui harga kebutuhan pokok mulai naik menjelang bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah.
Hasnah, pedagang di Pasar Yamaker di Nunukan, Minggu (15/6) mengatakan, kenaikan harga bahan pokok mulai berlangsung sejak dua hari lalu seiring dengan tingginya permintaan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut.
Kondisi yang sama juga terjadi di beberpa wilayah lainnya.
Seperti harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Makassar, Sulawesi Selatan menjelang bulan suci Ramadhan mulai menunjukkan adanya kenaikan.
"Seminggu yang lalu kami masih menjual satu rak telur seharga Rp 32.000, namun sekarang naik menjadi Rp 35.000" kata pedagang Pasar Pa`baeng-Baeng Tio di Makassar, Minggu.
"Kenaikan harga ini masih dianggap wajar, namun demikian mendekati Ramadan ini kami secara intensif akan melakukan pemantauan baik harga maupun persediaan barang di pasaran," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad kepada wartawan, Jumat (13/6).
Adapun beberapa barang yang harganya naik bawang putih, mengalami kenaikan harga sebesar 16,67 persen atau Rp 2 ribu/kg dari harga Rp 12 ribu menjadi Rp 14 ribu setiap kilogram, kemudian cabe rawit hijau dari harga Rp 9 ribu/kg menjadi Rp 10/kg atau mengalami kenaikan 11 persen.
Pemerintah Tekan Kenaikan
Sementara pemerintah berkomitmen akan menjaga kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah maksimal 5-10 persen.
"Sudah kami laporkan dan tidak akan terjadi kenaikan di luar kebiasaan yaitu 5-10 persen sebelum puasa dan 30 hari sebelum Idul Fitri," kata Menteri Perdagangan M Lutfi di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Selasa (10/6).
Ia menyebutkan stok semua kebutuhan pokok memadai dan pemerintah berupaya agar tidak terjadi gejolak harga.
"Kami menjaga agar tidak terjadi "rollercoaster" dimana harga naik turun seperti tahun lalu, kami sudah pastikan stok sudah memadai," kata Lutfi.
Ia menjelaskan 30 hari menjelang puasa dan Idul Fitri memang ada kenaikan permintaan barang sehingga harga mengalami kenaikan.
"Kalau kita melihat 30 hari sebelum puasa, kita bisa melihat ada barang barang yang punya tingkat kenaikan yang cukup tinggi yaitu daging ayam, telur ayam, bawang merah dan bawang putih," katanya.
Ia menyebutkan kenaikannya yang tertinggi adalah telur ayam yang naik lebih dari 10 persen dan bawang merah yang lebih dari 15 persen.
"Kalau kenaikan harga daging ayam dan teluar ayam itu memang dirancang Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian supaya tidak terjadi kebangkrutan massal usaha sektor itu," katanya.
Mengenai harga bawang merah, ia mengaku memang tinggi tapi masih di bawah harga referensi yaitu Rp 25.700 per kg karena, harga saat ini Rp 21.000 - Rp 24.000 per kg tergantung lokasi.
"Tetapi stok cukup dan terjadi panen, kami yakin harganya kembali normal menjelang puasa ini," katanya.
Ia menyebutkan saat ini terdapat tiga harga barang utama yang juga turun bahkan jatuh yaitu cabai merah, cabai keriting dan cabai rawit karena sedang panen.
"Mengenai stok kebutuhan pokok secara keseluruhan kami laporkan sudah memadai, kami menjaga agar tidak terjadi roller coaster," tegas Lutfi. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...