Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 06:56 WIB | Jumat, 25 September 2015

Jemaah agar Lontar Jumrah Sesuai Jadwal

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berkesempatan mengunjungi tempat mabit jamaah haji Indonesia di Musdalifah sekaligus berbincang-bincang langsung dengan jamaah (23/9). (Foto: kemenag.go.id)

MINA, SATUHARAPAN.COM – Setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan Mabit (menginap) di Muzdalifah, jutaan jemaah haji, termasuk jemaah haji Indonesia, kini Mabit  di Mina.

Kegiatan jemaah selama di Mina adalah melempar jumrah pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah untuk yang mengambil nafar awal, serta ditambah pada hari 13 Dzulhijjah bagi yang mengambil nafar tsani.

Terkait itu, jemaah haji Indonesia diimbau untuk melempar jumrah sesuai dengan jadwal yang disampaikan petugas.

“Saya selaku Amirul Haj mengimbau jemaah menaati jadwal (melontar jumrah), yaitu pada pagi setelah subuh atau sore mendekati maghrib,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Mina, hari Kamis (24/9) malam.

Menurutnya,  korban insiden jamaah berdesak-desakan di Jalan Arab 204 terjadi di luar jadwal melontar jumrah jamaah haji Tanah Air. Insiden maut yang menewaskan ratusan jamaah itu juga berada di luar jalur yang seharusnya dilalui jamaah haji Indonesia ke lokasi melempar jumrah (Jamarat).

Selain bertujuan untuk pengaturan arus, waktu-waktu melempar jumrah yang disediakan juga sudah mempertimbangkan aspek suhu panas udara di Mina. Dengan demikian, jemaah terhindar dari desak-desakan dan ketidaknyamanan di Jamarat.

Adanya insiden maut di jalur jemaah haji Mesir dan negara-negara Afrika lainnya, kata Menag, hendaknya memberikan pelajaran agar jamaah tidak tergesa-gesa menjalani salah satu ritual wajib haji tersebut. Apalagi, jalur 204 bukanlah jalur resmi jamaah haji Indonesia.

“Jadi mungkin saja mereka tersesat atau terbawa arus kuat ke satu titik, sehingga tidak tahu arah dan masuk ke jalur yang bukan semestinya,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat mengatakan bahwa Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyampaikan jadwal melontar jumrah kepada ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu. Menurutnya, jemaah haji Indonesia sudah dilarang untuk melontar jumrah Aqabah pada pukul 8.00 – 11.00 di tanggal 10 Dzulhijjah.

“Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah,” terang Arsyad, hari Kamis (24/9).

“Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai Pukul 13.00 – 16.00, yakni pada sore hari selepas Ashar hingga menjelang Maghrib,” dia menambahkan.

Usai insiden, PPIH Arab Saudi kini menempatkan petugas-petugas di simpul-simpul persimpangan jalan menuju Jamarat. Petugas akan memandu arah jalan jemaah agar tidak terbawa atau tersesat ke jalur yang bukan diperuntukkan bagi jemaah Indonesia.

Mengenai kesimpangsiuran informasi mengenai korban dari jemaah Indonesia, Menag menyayangkan hal tersebut. Dia pun berharap semua pihak menahan diri dan tidak menyebarluaskan informasi yang tidak akurat yang tidak jelas sumbernya. (kemenag.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home