Jenazah Korban Jatuhnya Pesawat-Polri Tiba di Kupang

KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Jenazah Kompol Anumerta Tonce M yang menjadi korban jatuhnya pesawat milik Polri Skytruck di Kepulauan Riau pada 3 Desember 2016 lalu tiba di Bandara El Tari Kupang hari Minggu (18/12) pagi, setelah dijemput oleh keluarganya.

“Jenazah korban tiba di Bandara El Tari pukul 06.00 WITA dengan maskapai penerbangan Batik Air dan diantar oleh keluarganya," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast saat ditemui di Bandara El Tari Kupang, Minggu (18/12) pagi.

Jules menjelaskan, jenazah Kompol Anumerta Tonce M tiba di Bandara Pondok Cabe Jakarta pada Jumat (16/12) lalu. Almarhum Tonce kemudian baru diterbangkan ke Kupang setelah adanya permintaan dari keluarga di NTT untuk dimakamkan di NTT.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Manggarai Barat ini kemudian mengatakan, jenazah Tonce akan dimakamkan pada Senin (19/12) besok di kampung halamannya di rumah orang tuanya di desa Kasetana, Kecamatan Molo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan jenazah langsung disambut dengan dilaksanakannya upacara penghormatan kepada jenazah.

Istri dan kedua anaknya juga terlihat saat penjemputan jenazah dari Kompol Tonce yang telah menerima kenaikan pangkat usai mengalami musibah pesabat jatuh.

“Nanti sebelum dimakamkan juga akan dilaksanakan upacara militer,” kata dia.

 Sementara itu Bupati Timor Tengah Selatan Paulus Mella saat ditemui Bandara El Tari menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berhasil menemukan jenazah dari Kompol Tonce dan sejumlah korban lainnya.

“Saya sampaikan terima kasih kepad Tim SAR yang telah berusaha dengan keras menemukan jenazah saudara kami ini, berkat kerja keras mereka, jenazah Tonce dan yang lainnya sudah ditemukan,” kata dia. 

Paul Mella yang juga menjemput jenazah Kompol Tonce mengaku, selanjutnya jenazah dari Kompol Tonce akan langsung diantar ke Timor Tengah Selatan pagi ini juga.

Pemda setempat juga menurutnya telah menyiapkan kedatangan dari jenazah Kompol Tonce sendiri. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum