Jepang Mungkin Cabut Keadaan Darurat di Tokyo Pekan Depan
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Jepang dapat mencabut keadaan darurat di Tokyo pada awal pekan depan jika infeksi virus corona baru tetap rendah, kata Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, hari Kamis (22/5). Hal itu meningkatkan harapan bahwa ekonomi terbesar ketiga di dunia itu akan segera mulai pulih dari resesi.
Setelah mengakhiri keadaan daruratnya di Osaka, Kyoto dan Hyogo setelah penurunan jumlah infeksi, Abe mengatakan bahwa Tokyo dan empat prefektur lainnya termasuk pulau utara Hokkaido akan tetap berada di bawah pembatasan untuk saat ini.
Tapi seprkan setelah rekomendasi tinggal di rumah dicabut untuk sebagian besar wilayah, Abe mengatakan bahwa ibu kota Jepang dan prefektur sekitarnya menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan bahwa tingkat infeksi mulai terkendali.
"Kami akan bertemu dengan para ahli (pada hari Senin (25/5) untuk memperbarui situasi tentang infeksi," kata Abe. "Jika situasi saat ini berlanjut, ada kemungkinan keadaan darurat dapat dicabut di daerah-daerah itu."
Tokyo yang menyumbang sekitar sepertiga dari produk domestik bruto Jepang sangt penting untuk bangkit kembali bagi pemulihan ekonomi negara secara keseluruhan.
Masalah Kesehatan dan Ekonomi
Tidak seperti banyak negara lain, Jepang belum mengalami lonjakan infeksi, dengan 16.433 kasus yang dikonfirmasi termasuk 784 kematian pada Kamis (21/5) pagi, menurut televisi publik Jepang, NHK.
Namun wabah dan pembatasan aktivitas dan bisnis di bawah keadaan darurat telah membuat resesi ekonomi. Abe, seperti para pemimpin dunia lainnya, berusaha menyeimbangkan kebutuhan menahan penyebaran virus patogen dengan kebutuhan menjaga perekonomian tetap berjalan.
Sejauh ini, prefektur barat Kyoto, Osaka, dan Hyogo rata-rata mencatat 0,09 infeksi per 100.000 orang, berbeda dengan 0,59 di Tokyo dan sekitarnya dan 0,69 di Hokkaido, di mana keadaan darurat juga tetap berlaku.
"Saya percaya aman untuk mengangkat keadaan darurat di Kyoto, Osaka, dan Hyogo mengingat bahwa jumlah infeksi baru dalam beberapa hari terakhir di bawah 0,5 kasus per 100.000 orang, dan layanan medis di bawah kendali," kata Menteri Ekonomi, Yasutoshi Nishimura.
Osaka baru-baru ini tidak melihat kasus baru, sementara 11 infeksi baru dikonfirmasi di Tokyo pada hari Kamis. "Saya mendukung pencabutan keadaan darurat di daerah Kansai (Jepang Barat). Diperkirakan jumlah kasus akan tumbuh lagi, tapi saya berharap orang-orang dapat mencegah penyebaran di waktu berikutnya bahkan tanpa deklarasi darurat," kata Yuki Furuse, seorang profesor Universitas Kyoto yang bekerja dengan kelompok ahli virus corona pemerintah.(Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...