Jerman Akan Kirim 40 Kendaraan Tempur untuk Ukraina
BERLIN, SATUAHARAPAN.COM - Jerman akan memasok sekitar 40 pengangkut personel lapis baja Marder ke Ukraina pada kuartal pertama tahun ini, kata pemerintah hari Jumat (6/1).
Para pejabat memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana tersebut, yang menandai perubahan penting lainnya dalam pengiriman senjata Jerman ke Ukraina, setelah Jerman mengumumkan niatnya untuk mengirim APC Marder menyusul pembicaraan telepon antara Kanselir Olaf Scholz dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Kamis (5/1).
“40 kendaraan ini harus sudah siap pada kuartal pertama sehingga dapat diserahkan ke Ukraina,” kata juru bicara Scholz, Steffen Hebestreit, kepada wartawan di Berlin.
Jerman berencana untuk melatih pasukan Ukraina untuk menggunakan kendaraan tersebut, dan Hebestreit mengatakan para ahli memperkirakan proses itu akan memakan waktu sekitar delapan pekan.
Jerman telah memberikan bantuan militer yang signifikan, termasuk howitzer, senjata anti-pesawat self-propelled Gepard dan sistem rudal permukaan-ke-udara IRIS-T, dengan tiga lagi akan menyusul tahun ini.
Scholz telah lama mewaspadai tekanan untuk memasok Marder dan kendaraan buatan Barat lainnya yang lebih berat seperti tank, dan bersikeras bahwa Jerman tidak akan melakukannya sendiri dengan pengiriman seperti itu.
Para pejabat mencatat bahwa negara-negara lain belum memasok apa pun. Tapi pekan ini, Prancis, AS, dan Jerman semuanya mengumumkan rencana untuk mengirim kendaraan lapis baja yang sebanding dengan tank.
Jerman tahun lalu memperjuangkan kesepakatan di mana sekutu NATO timur mengirim peralatan era Soviet yang sudah dikenal ke Ukraina, dengan Jerman pada gilirannya memasok negara-negara tersebut dengan peralatan buatan Barat yang lebih modern.
Hebestreit mengatakan telah ada pembicaraan dengan AS dan lainnya sejak pertengahan Desember tentang bagaimana mendukung Ukraina ke depan. Dia mengatakan kemungkinan memasok peralatan yang diproduksi Soviet “perlahan akan segera berakhir,” sementara situasi di Ukraina berubah dengan serangan besar-besaran Rusia terhadap infrastruktur dan pertempuran dapat meningkat ketika cuaca menghangat.
Ukraina dan sejumlah anggota parlemen Jerman di dalam dan di luar koalisi pemerintahan Scholz juga telah meminta Jerman untuk mengirimkan tank tempur Leopard 2. Para pendukung pengiriman Leopard terhibur oleh langkah APC Marder dan bersumpah untuk terus mendesak.
Tetapi Hebestreit mengatakan bahwa tank tempur tidak menjadi masalah dalam pembicaraan Kamis antara Scholz dan Biden. Dia mengatakan Jerman akan berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya untuk mendukung Ukraina sekuat mungkin, sementara tidak melakukannya sendirian dengan pasokan senjata dan memastikan bahwa NATO tidak menjadi pihak dalam perang Rusia di Ukraina.
Jerman juga mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya akan mengikuti AS dalam memasok baterai rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Itu atas permintaan AS dan juga diharapkan pada kuartal pertama, kata Hebestreit. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...