Jerman Ingin Menjadi Negara Sepeda

BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Jerman, negara yang memiliki jaringan jalan raya dan industri motor yang kuat, ingin warganya menghabiskan lebih sedikit menggunakan waktu mengemudi mobil dan lebih banyak bersepeda untuk membantu menyelamatkan planet ini.

Pemerintah pada hari Rabu (21/4) menyetujui strategi bersepeda nasional baru untuk meningkatkan penggunaan dan keselamatan sepeda pada tahun 2030.

Rencananya, kata Menteri Transportasi, Andreas Scheuer, akan "menjadikan Jerman negara sepeda." Ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah rata-rata perjalanan bersepeda yang dilakukan setiap orang Jerman hingga setengahnya, dari 120 kali setahun saat ini menjadi 180 kali dalam waktu sepuluh tahun.

Dibandingkan dengan mengemudi, ini akan menghasilkan penghematan emisi gas rumah kaca yang setara dengan 3-4 juta ton karbon dioksida, kata juru bicara pemerintah, Ulrike Demmer.

Kekhawatiran tentang perubahan iklim telah menjadi perhatian besar dalam jajak pendapat dalam beberapa tahun terakhir, mendorong Partai Hijau Jerman, yang untuk pertama kalinya memimpin survei opini pekan ini menanyakan siapa yang akan memilih dalam pemilihan nasional bulan September.

Fasilitas bagi Pesepeda

Untuk membuat bersepeda lebih menarik, para pejabat ingin memperluas jumlah “jalan raya untuk bersepeda” di negara ini, membuat jalur sepeda dan fasilitas parkir yang lebih khusus, dan mempertimbangkan kebutuhan dari jumlah pengguna sepeda kargo yang terus meningkat.

Rencana tersebut juga berharap untuk mengurangi jumlah pesepeda yang tewas di jalan raya Jerman hingga 40 persen dalam dekade mendatang dibandingkan dengan 2019, ketika 445 pengguna sepeda meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.

Pemerintah federal ingin menghabiskan hampir 1,5 miliar euro (setara Rp 25,2 triliun) untuk rencana bersepeda dalam dua tahun mendatang.

Model awal sebelum sepeda modern, ditemukan oleh bangsawan Jerman, Karl von Drais, sekitar 200 tahun yang lalu. Sekarang, sekitar lima juta sepeda terjual di Jerman tahun lalu, dibandingkan dengan sedikit di bawahnya, tiga juta unit mobil. (AP)

Editor : Sabar Subekti