Jerman: Kebocoran Percakapan Militer Bagian dari Perang Informasi Rusia
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Pertahanan Jerman pada hari Minggu (3/3) menggambarkan kebocoran percakapan Rusia dengan memberi peringkat perwira militer Jerman sebagai bagian dari “perang informasi” Rusia melawan Barat, dan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan perselisihan di dalam Jerman.
Dalam rekaman audio yang dibocorkan oleh media pemerintah Rusia pada hari Jumat (29/2), terdengar perwira militer Jerman mendiskusikan dukungan untuk Ukraina, termasuk potensi penggunaan rudal Taurus.
Audio tersebut bocor pada hari yang sama ketika mendiang politisi oposisi Rusia, Alexei Navalny, dimakamkan setelah kematiannya yang masih belum dapat dijelaskan dua minggu lalu di koloni hukuman Arktik.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengatakan pemilihan waktu tersebut bukanlah suatu kebetulan.
“Ini adalah bagian dari perang informasi yang dilancarkan Putin. Sama sekali tidak ada keraguan tentang hal itu,” katanya. “Ini adalah serangan hibrida yang ditujukan untuk disinformasi. Ini tentang perpecahan. Ini tentang melemahkan tekad kami.”
Berbicara pada konferensi pers di Berlin, Pistorius menambahkan: “Oleh karena itu, kita harus bereaksi dengan cara yang berkepala dingin, namun tetap tegas.”
Dalam rekaman berdurasi 38 menit tersebut, para perwira militer membahas pertanyaan tentang bagaimana rudal jelajah jarak jauh Taurus dapat digunakan oleh Ukraina. Audio tersebut bocor saat terjadi perdebatan di Jerman mengenai apakah akan memasok rudal tersebut.
“Ini jelas merusak persatuan kita,” kata Pistorius.
Ukraina telah meminta bantuan tersebut karena mereka menghadapi kemunduran di medan perang setelah dua tahun perang, dan karena bantuan militer dari Amerika Serikat tertahan di Kongres.
Awal pekan ini, Scholz mengatakan dia masih enggan mengirim rudal Taurus ke Ukraina, mengingat adanya risiko Jerman terlibat langsung dalam perang tersebut. Keragu-raguannya menjadi sumber perselisihan dalam koalisi tiga partainya dan juga mengganggu oposisi konservatif Jerman.
Namun dalam rekaman audio tersebut, para perwira Jerman membahas kemungkinan teoritis rudal tersebut digunakan di Ukraina. Pistorius mengatakan para perwira tersebut selalu menjelaskan dalam rekaman bahwa “garis partisipasi dalam perang… tidak akan dilewati.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...